OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 29 Juli 2017

Mengenal Yanbu, Kota Pelabuhan Haji Kuno Arab Saudi

Mengenal Yanbu, Kota Pelabuhan Haji Kuno Arab Saudi

Kota pelabuhan Yanbu, sebuah pusat industri yang terletak di Laut Merah, adalah salah satu kota tertua di Kerajaan Kerajaan. Distrik pertama kota ini, Al-Suwar, dibangun sekitar lima abad yang lalu pada tahun 1494. Dulu merupakan tempat pemerintahan dan menjadi tuan rumah sejumlah kementerian dan departemen.

Ribuan umat Muslim biasa datang untuk berziarah di Makkah dan Madinah melalui pelabuhan Yanbu.

Yanbu dikelilingi oleh tembok yang kuat dengan sejumlah gerbang termasuk Gerbang Besi, Gerbang Besar, Gerbang Kendaraan dan Gerbang Kecil.

Hanya sekitar 5.000 orang yang biasa tinggal di Yanbu sebelum zaman modern ketika menjadi salah satu sentra industri Arab Saudi. Tempat ini menampung lebih dari 800 istana, rumah dan masjid.

Rumah tua (istana) di Yanbu dibedakan untuk arsitektur Hejazi, dengan ukiran yang menarik dan bentuk dan struktur teknik yang cemerlang.

Seperti dilansir saudigazette.com, Istana besar dibangun di Yanbu untuk mengadakan pertemuan para penguasa dan pejabat pemerintah. Sejumlah besar orang termasuk pemimpin suku mengunjungi tempat-tempat ini hampir setiap hari, sehingga menjadi pusat politik dan pemerintahan untuk waktu yang lama.

Penguasa menerima pemimpin suku dan para tamu penting  yang datang dari Makkah, Madinah, Jeddah, Qassim dan mancanegara.

Beberapa rumah tua di Yanbu telah dihancurkan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperluas kota. Namun, masih menampung sejumlah istana dan rumah besar ini, beberapa di antaranya telah direnovasi sementara beberapa lainnya memerlukan renovasi dan rehabilitasi.

Menurut sejarawan dan penulis Saudi Abdul Kareem Al-Khateeb, yang paling terkenal di antara istana ini adalah Qasr Al-Neel (Istana Nil), yang terletak di sebelah barat pelabuhan Yanbu. Itu adalah properti abadi untuk Masjid Nabawi di Madinah, yang terletak 225 km sebelah utara Yanbu, namun istana tersebut telah dihapus pada tahun 1970an.

Istana yang terkenal di Yanbu termasuk Dar Ibrahim Bin Awad Basha, yang merupakan hakim dan komisaris Yanbu di pertengahan abad ke-19. Terletak di sebelah barat pelabuhan, istana ini biasa menerima peziarah dari Maroko, Mesir dan Palestina. Itu diratakan untuk ekspansi pelabuhan.

Dahulu pejabat administrasi Yanbu, yakni Mustafa Al-Khateeb, sering menerima menteri, pangeran dan para tamun penting yang datang ke kota. Dia  juga menerima anak-anak Gubernur Makkah Al-Sharief Hussain Bin Ali - Faisal, Abdullah, Zayed dan Nouri Al-Sayeed - selama Revolusi Arab tahun 1916. Ada menara merpati di atas istana ini.

Sumber: Republika