OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 06 Juli 2017

Pulang dari Umroh, Muslim Uighur Dituduh Lakukan Ekstrimisme dan Terorisme oleh Pemerintah Komunis China

Pulang dari Umroh, Muslim Uighur Dituduh Lakukan Ekstrimisme dan Terorisme oleh Pemerintah Komunis China

10Berita, XINJIANG -- Otoritas Cina di wilayah barat lau Xinjiang menahan ratusan warga etnis minoritas Muslim Uyghur. Padahal, mereka baru selesai melaksanakan ibadah umrah. Dilansir dari Radio Free Asia, Rabu (5/7), seorang pengacara hak asasi manusia yang tidak mau disebutkan namanya menduga tindakan itu diperintahkan Partai Komunis Cina.


Ia menilai, perintah itu diberlakukan kepada siapa saja yang terlibat dalam aktivitas keagamaan yang dianggap ilegal. "Ada tindakan keras di Xinjiang, Maret lalu, saya pergi untuk mengajukan banding dan saya menemukan sebuah pusat penahanan, Pusat Penahanan Changji, di mana ada 200-300 orang Uyhur ditahan usai kembali dari ziarah di Timur Tengah," kata pengacara tersebut.

Saat ditanya, petugas berdalih penahanan untuk pemeriksaan dan penyaringan. Penahanan menggunakan Pasal 21 tentang 26 Bentuk Aktivitas Keagamaan Ilegal yang melarang orang pergi ke luar negeri untuk ziarah. Termasuk, ziarah tahunan ke Mekkah, terlebih dengan perusahaan yang tidak disetujui.

Ada pula Pasal 4 yang melarang khutbah, atau pembahasan Alquran yang dijalankan tokoh-tokoh agama atau umat beragama tanpa persetujuan terlebih dulu, di luar tempat ibadah yang berkaitan. Mereka turut dijerat Pasal 3 tentang larangan kegiatan keagamaan oleh mereka yang belum jalani pendidikan.

Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Uyghur Dunia mengatakan, warga Uyghur yang belajar di Timur Tengah turut ditahan saat mereka kembali ke Cina. Saat ini, lanjut Raxit, ada lebih dari 100 orang yang ditahan di Changji, dan beberapa Muslim Han Cina.

"Pihak berwenang menuduh mereka melakukan ziarah ilegal, dan untuk mengambil bagian dalam kegiatan keagamaan ilegal, beberapa dari mereka juga menghadapi tuduhan ekstrimisme atau terorisme," ujar Raxit.

Ia merasa pemerintah Cina telah meningkatan penindakan selama beberapa bulan terakhir. Sedangkan, pengacara anonim itu menegaskan tidak ada satu pun dari mereka yang ditahan akan bisa mendapatkan pekerjaan saat bebas nanti, dikarenakan telah memiliki catatan kriminal. 

Sumber: Republika

Related Posts:

  • Kekerasan Pemuka Agama, Kebencian Atas Dasar Sentimen AgamaKekerasan Pemuka Agama, Kebencian Atas Dasar Sentimen Agama Itu berpotensi melahirkan saling curiga dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa. 10Berita , JAKARTA -- Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan menilai… Read More
  • PBB Ajak Perangi IslamofobiaPBB Ajak Perangi Islamofobia Kepala urusan Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein Kekerasan atas nama agama tidak sesuai dengan dasar ajaran agama. 10Berita , JAKARTA -- Islamofobia telah menjadi masalah di berbagai be… Read More
  • Masjid di Belanda Diserang dan Hendak DibakarMasjid di Belanda Diserang dan Hendak Dibakar Jamaah shalat Subuh mencium bau aneh di dalam masjid. 10Berita , DRACHTEN -- Sebuah masjid di Kota Drachten, Belanda diserang. Menurut manajer Yayasan Drachten Islamic Center pen… Read More
  • Masjid di Kota Drachten Belanda Dibakar Teroris Islamofobia Masjid di Kota Drachten Belanda Dibakar Teroris Islamofobia Sebuah kamera keamanan merekam seseorang menumpahkan cairan yang mudah terbakar setelah memecahkan kaca di belakang masjid10Berita –Masjid milik Yayasan I… Read More
  • Kejahatan Kolektif Media Terhadap Umat IslamKejahatan Kolektif Media Terhadap Umat Islam Oleh: Nasrudin Joha 10Berita, Setelah berhasil menghingar bingarkan kabar insiden penyerangan Gereja Lidwina, menutup pemberitaan kematian MJ ditangan Densus 88, melupakan kasus p… Read More