Yuk, Hidup Sehat Ala Rasulullah Dengan Melaksanakan 4 Hal Mudah Ini
Salah satu karunia Allah SWT yang kerap dilalaikan dan diabaikan oleh manusia dalam kehidupan ini adalah karunia kesehatan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, “Ada dua nikmat yang sering kali dilalaikan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan kesempatan.
Padahal, kesehatan merupakan nikmat agung yang tidak dapat dirasakan kecuali bagi mereka yang sakit. Dr Husain Haikal dalam kitabnya, Hayat Muhammad, menjelaskan, Rasulullah SAW selama hidupnya yaitu 63 tahun hanya dua kali mengalami sakit,
Yakni ketika beliau susah tidur selepas kembali dari ziarah makam pahlawan di Baqi’, dan ketika beliau terkena demam panas beberapa hari sebelum wafatnya.
Lalu timbul pertanyaan, mengapa Rasulullah selalu sehat? Berikut adalah beberapa ulasan yang kami nukilkan dari kitab hayat Muhammad,
Pertama, beliau senantiasa bangun subuh.
Sepanjang sejarah kehidupan beliau selama 23 tahun beliau menjadi Nabi, hanya satu kali saja beliau tidak bangun waktu subuh. Hal itu mungkin disebabkan karena beliau terlalu letih dalam perjalanan dakwahnya dan tidur terlalu larut malam.
Dari kisah ini bisa kita simpulkan bahwa beliau senantiasa bangun waktu “subuh”, dan waktu subuh tentu tidak sama dengan waktu “pagi”.
Waktu pagi adalah waktu setelah matahari terbit, kira-kira jam 07.00, sedangkan waktu subuh ialah setelah fajar menyingsing dan matahari belum terbit, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Takwir ayat 18. Artinya: “Demi waktu subuh di kala fajar merekah.”
Sumpah Allah dengan waktu tersebut adalah untuk menarik perhatian manusia, khususnya manusia yang beriman kepada-Nya akan pentingnya waktu itu bagi kesehatan fisik dan mental. Udara subuh memang sangat fresh dan banyak mengandung zat asam yang sangat diperlukan untuk sistem respirasi manusia.
Makanya tak heran jika orang-orang yang suka bangun subuh dan selalu menghirup udara subuh akan terhindar dari penyakit paru-paru. Pernapasannya teratur dan paru-parunya menjadi kuat. Bangun subuh tidak saja besar artinya bagi kesehatan jasmani, namun juga bagi kesehatan rohani kita.
Faktor kedua, beliau selalu menjaga kebersihan. Sejak kecil Rasulullah menyukai kebersihan meskipun negeri yang didiaminya kekurangan air.
Dan ketika diangkat menjadi rasul, makin besar perhatian beliau terhadap masalah kebersihan. Beliau bersabda: “Kebersihan itu adalah sebagian daripada iman.” Maka, siapa yang tidak suka menjaga kebersihan, ternodalah sebagian imannya.
Faktor ketiga, yang menyebabkan Rasulullah SAW senantiasa sehat adalah karena beliau selalu makan secukupnya. sabda Rasulullah: “Kami adalah kaum yang tak pernah makan sebelum lapar, dan bila kami makan tidak pernah sampai kenyang.”
Seperti kita ketahui, Makan memang merupakan salah satu syarat untuk hidup, bila kita tidak makan pada waktunya, maka zat-zat pembakar dalam tubuh kekurangan bahan bakar yang mengakibatkan pembakaran tidak terjadi. Bila pembakaran tidak terjadi, panas badan berkurang dan darah tidak bisa teratur lagi.
Maka, makan diperlukan untuk hidup, namun manusia hidup bukan untuk makan. Manusia yang hidup hanya untuk makan, nilainya akan merosot menjadi hewan.
Sungguh tepat apa yang dikatakan oleh salah satu sahabat Rasulullah yang sekaligus menantu beliau, yakni Ali bin Abi Thalib: “Orang yang hidup hanya untuk mengisi perutnya, nilainya sama dengan apa yang keluar dari perutnya.”
Faktor keempat, karena beliau banyak berjalan kaki. Dalam berdakwah dari satu tempat ke tempat lain, Rasulullah senantiasa berjalan kaki mengingat keadaan saat itu belum ada kendaraan seperti sekarang ini.
Para ahli medis mengatakan bahwa berjalan kaki adalah suatu cara gerak badan yang sangat penting dan menyehatkan. Dengan jalan kaki, pernapasan lebih teratur, urat-urat akan selalu tergerakkan, paru-paru akan menjadi kuat, dan darah menjadi bersih.
Sumber: Islamidia