AWAS Jangan Ada yang panik, Novel Baswedan Siap BONGKAR Bukti Keterlibatan Jenderal Polisi
10Berita- Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), telah mengumpulkan semua informasi yang menguatkan dugaan keterlibatan seorang jenderal polisi dalam upaya pengaburan barang bukti kasus penyiraman air keras terhadap dirinya, April lalu.
Seorang perwira tinggi yang masih aktif di Markas Besar Kepolisian RI tersebut juga disinyalir punya andil dalam serangkaian teror terhadap penyidik KPK lainnya beberapa tahun terakhir.
“Bukti ini ada. Bukan bohongan. Saya siap memberikan semuanya, sekali lagi, semuanya, kepada tim pencari fakta seandainya nanti terbentuk,” kata Novel kepada Tempo, kemarin, 2 Agustus 2017.
Novel memang tak berencana menyerahkan bukti tersebut ke penyidik kepolisian.
“Menemukan pelaku lapangan yang menyerang saya saja tidak bisa, bagaimana ini yang lebih besar,” ujarnya.
Hingga hari ke-114 penyelidikan, Polri memang belum berhasil mengungkap dua pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel, yang terjadi pada Selasa, 11 April lalu. Akibat serangan tersebut, Novel harus dirawat di Singapura untuk memulihkan matanya yang terluka parah.
Senin lalu, 31 Juli 2017, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mempublikasikan sketsa wajah yang diduga milik salah seorang pelaku. Tito pun kembali memastikan akan menelusuri informasi tentang keterlibatan jenderal polisi dalam kasus ini.
Tudingan ihwal keterlibatan perwira tinggi Polri tersebut dilontarkan Novel beberapa waktu lalu. Novel menerima informasi tentang adanya perintah dari jenderal tersebut kepada tim penyidik agar menghapus sidik jari di cangkir blirik hijau yang diduga digunakan para pelaku sebagai wadah air keras. Kepolisian mengklaim tak menemukan sidik jari pelaku dengan dalih serbuk yang biasa digunakan untuk melakukan identifikasi tak dapat membaca gagang cangkir yang basah terpapar air keras.
Novel menduga serangan terhadap dirinya berkaitan dengan teror yang dialami penyidik KPK lainnya. Salah satu bukti yang dikantonginya adalah adanya surat berisi identitas dan berbagai informasi lain tentang sejumlah penyidik KPK, termasuk dirinya, lengkap dengan detail rute perjalanan harian mereka.
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Argo Yuwono, berharap Novel Baswedan tak menolak pemeriksaan tim penyidik dan menyerahkan bukti yang dimilikinya. Sebab, kata Argo, informasi keterlibatan perwira tinggi polisi akan menjadi petunjuk hukum.
“Sampai saat ini tidak jelas. Siapa namanya (jenderal polisi)? Bagaimana terjadinya, apa buktinya, lalu siapa saksinya?” kata Argo.
“Tim penyidik siap setiap jam. Kapan pun dia (Novel) mau diperiksa, kami akan berangkat (ke Singapura).”