OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 28 Agustus 2017

Inilah Orang Kafir dan Pelaku Maksiat yang Dikabulkan Doanya

Inilah Orang Kafir dan Pelaku Maksiat yang Dikabulkan Doanya


Di dalam Risalah al-Mustarsyidin, Imam al-Harits al-Muhassibi menyampaikan nasihat mulia, “Hati-hatilah terhadap orang yang dizalimi.”

Dizalimi bermakna diperlakukan tidak adil, dirampas haknya, diperlakukan secara sewenang-wenang, tidak didengar kesaksiannya, disakiti, dan keburukan-keburukan lainnya, padahal dia berhak menerima kebaikan.

Mengapa harus berhati-hati terhadap orang yang dizalimi? Sebab doanya dikabulkan. Bahkan, jika pun yang dizalimi merupakan orang kafir dan pelaku maksiat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tetap menjamin bahwa doa mereka akan dikabulkan.

“Takutlah terhadap doa orang yang dizalimi. Sebab, tidak ada yang menghalangi antara doanya dengan Allah Ta’ala.”

Hadits dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahihnya masing-masing.

“Takutlah terhadap doa orang yang dizalimi, meski ia kafir. Karena tidak ada yang menghalangi doanya.”

Hadits kedua ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Abu Ya’la, dan Imam adh-Dhiya’ al-Maqdisi dalam kitab al-Mukhtarah.

Menjelaskan makna hadits ini, Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah berkata, “Maksudnya, pasti dikabulkan karena tidak ada yang menghalangi pengabulan doanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

“Doanya orang yang dizalimi dikabulkan,” sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, “meskipun dia penggemar perbuatan maksiat.” Pungkas Nabi al-Musthafa sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnad dengan sanad shahih, “Kemaksiatannya akan ditanggung sendiri.”

Inilah di antara ketentuan sunnah yang tak bisa kita pungkiri atau lawan. Di dalam ketentuan ini, ada hikmah yang agung agar kita tak berlaku zalim, meski kepada orang kafir maupun pelaku maksiat.

Bahkan, sebagai salah satu konsekuensi kemusliman, kita dituntut untuk menjadi orang yang paling adil dalam segala hal.

Maka berhati-hatilah terhadap orang kafir dan para pelaku maksiat dalam kondisi ini. Sebab, janji Nabi merupakan kepastian paling pasti setelah ketentuan Allah Ta’ala.

Meskipun orang kafir dan pelaku maksiat, jika meraka dalam keadaan ini, doanya pasti dikabulkan.

Sebagai bentuk penegasan akan kaidah agung ini, Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah mengatakan, “Selama di dunia, doa orang yang dizalimi, siapa pun dia, pasti dikabulkan.”

Wallahu a’lam. 

Sumber: bersamadakwah.net

Related Posts:

  • Syukur NikmatSyukur Nikmat Betapa banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita. 10Berita , JAKARTA --  Ribuan abad silam di era Bani Israil, hidup tiga orang yang fisiknya tak sempurna. Masyarakat imenjauhi mereka karena penyakit … Read More
  • Inilah Daftar Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara oleh AllahInilah Daftar Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara oleh Allah   10Berita, Sudah tahukah siapa saja orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah di akhirat kelak? Bahkan Allah pun enggan melihat ke arahnya, apalagi mens… Read More
  • Satu Senyuman Seribu KebaikanSatu Senyuman Seribu Kebaikan Oleh: Garnis Pengajar di Karimun g3niezh@gmail.com 10Berita, SENYUM adalah perwujudan sikap positif. Senyum yang tulus berawal dari sikap positif. Sikap positif ini diterima oleh bagian otak ter… Read More
  • Kalau Saja Umat Islam Shalat 50 Waktu Kalau Saja Umat Islam Shalat 50 Waktu Foto: Aldi/Islampos 10Berita, ANNAS bin Malik megatakan, Rasulullah bersabda: Allah memerintahkan shalat sebanyak 50 waktu sebagai kewajiban atasku dan umatku.” Setelah &… Read More
  • Tahukan Anda Bahwa Allah Telah Menitipkan 200 Triliun Kepada Kita?Tahukan Anda Bahwa Allah Telah Menitipkan 200 Triliun Kepada Kita? 10Berita, Modal Trilyunan Rupiah Ibaratnya gini. Anggaplah saya ini seorang multi trilyuner. Punya uang 1.000.000 trilyun (aamiin). Yang bilang aamiin semog… Read More