OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 16 Agustus 2017

Inilah Sebab Kenapa Utang Terus Meroket

Inilah Sebab Kenapa Utang Terus Meroket

10Berita – Utang pemerintah Indonesia terus meroket. Sekarang, sudah mencapai lebih dari Rp.3.700 Triliun. Padahal, dalam kampanyenya, Jokowi-JK dengan tegas menyatakan akan menolak utang luar negeri. Biasalah, omongan para politisi memang tidak bisa dipercaya. Angka utang Indonesia, setiap hari, bertambah Rp.1,1 triliun. Dan ini akan terus membengkak.

Ketua Koalisi Anti Utang (KAU) Dani Setiawan mengatakan terus membengkaknya utang luar negeri karena pemerintah tidak punya cukup uang untuk membayar utang masa lalu. Untuk membayarnya, pemerintah juga terus menambah utang luar negeri.

“Itulah kita sekarang mengalami Net Negative Transfer. Utang luar negeri sekarang saja tidak cukup untuk membayar kewajiban utang lama,” jelas Dani di Jakarta, Kamis (26/12/13).

Untuk menyiasati pembayaran utang masa lalu, pemerintah terus menambah utang dengan menerbitkan SBN (Surat Berharga Negara), obligasi valas (valuta asing) dan lain sebagainya. Untuk menyiasati pembayaran utang masa lalu, pemerintah terus menambah utang dengan menerbitkan SBN (Surat Berharga Negara), obligasi valas (valuta asing) dan lain sebagainya.

“Mereka (pemerintah) terus menyiasati dan ini gali lobang, tapi lobang yang lain tidak tertutup,” jelasnya.

Dalam konteks utang luar negeri pemerintah, Dani menilai pemerintah dalam masa kesulitan.

Disaat utang luar negeri membengkak fundamental negara tidak bertambah kuat.

Kreditur atau pemberi utang sudah mulai kehilangan kredibilitas dan kepercayaan kepada Indonesia.

“Fundamental negara kita saat ini sedang rapuh. Kreditur juga sudah mulai takut nanti negara tidak sanggup membayar utang,” tutupnya singkat.

Untuk informasi, hingga Oktober 2013 utang luar negeri pemerintah dan swasta Indonesia mencapai USD 262,4 miliar (setara Rp 3.204 triliun).

Angka ini terus naik dibanding pada September 2013 ketika total utang luar negeri Indonesia USD 259,9 miliar.

Dari data bank sentral yang dikutip Minggu (22/12/13), utang luar negeri tersebut terbagi menjadi utang luar negeri pemerintah dan bank sentral mencapai USD 125,8 miliar serta utang swasta sebesar US$ 136,6 miliar (mdk).

Keterangan: Di atas adalah artikel lama dari laman Merdeka.com namun masih sangat relevan untuk saat ini.

Sumber: Eramuslim