OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 01 Agustus 2017

Islamophobia Di AS Adalah ‘By Design’ Dengan Pembiayaan Yang Luar Biasa

Islamophobia Di AS Adalah ‘By Design’ Dengan Pembiayaan Yang Luar Biasa

10Berita – Lebih dari $200 juta dihabiskan untuk mempromosikan  rasa “ketakutan dan kebencian” terhadap umat Islam di Amerika Serikat oleh berbagai organisasi pada tahun 2008 sampai 2013, menurut sebuah laporan gabungan oleh the Council on American-Islamic Relations (CAIR) dan the University of California, Berkeley.

Mengidentifikasi 74 kelompok, termasuk organisasi berita feminis, Kristen, Zionis dan terkemuka, yang mendanai atau memupuk Islamofobia. Organisasi Media juga turut berperan.


Lebih dari separuh Muslim di AS mengatakan bahwa mereka menghadapi beberapa diskriminasi

“Ini adalah keseluruhan industri itu sendiri Ada jutaan dolar per tahun dari mempromosikan Islamofobia Mereka sering menampilkan diri sebagai ahli urusan Islam saat mereka tidak melakukannya. Mereka telah memicu ketidakpercayaan di kalangan masyarakat Amerika dengan mengklaim bahwa umat Islam tidak termasuk dalam komunitas Amerika dan bahwa mereka tidak akan pernah menjadi warga negara yang setia,” kata Wilfredo Amr Ruiz, juru bicara CAIR, kepada Al Jazeera.

Ruiz mengatakan bahwa Islamofobia telah menimbulkan dua bahaya utama: meningkatnya kejahatan kebencian dan peraturan anti-Islam.

“Misalnya, di tahun lalu saja di Florida, telah terjadi peningkatan 500 persen kejahatan kebencian terhadap umat Islam. Masjid-masjid telah dirusak dan ada sejumlah ancaman bom terhadap kelompok Islam. Dan pemerintah Florida bahkan mencoba melarang buku-buku sekolah agar tidak membuat referensi tentang Islam dalam sejarah,” lanjut Ruiz.

Sejak 2013, Amerika Serikat telah mengalami kenaikan dalam jumlah tagihan atau amandemen, sekitar 81. Tagihan atau amandemen tersebut dirancang untuk “memfitnah praktik keagamaan pada muslim”, 80 di antaranya diperkenalkan ke legislatif negara bagian oleh Amerika Serikat.

Mengutip dari Senator Florida, Alan Hayes, yang pernah mendistribusikan literatur yang mengatakan: “Cara hidup religius, politik, dan damai kita diserang oleh Islam dan Hukum Syariah. Selamatkan generasi kita dari ideologi ini yang menyerang negara kita dan menyamar sebagai ‘agama’. Ini adalah hasutan. Mereka bertekad untuk menggulingkan Negara Bagian dan Negara kita.”

Meira Neggaz, direktur eksekutif Institute for Social Policy and Understanding (ISPU), sebuah kelompok pemikir yang berbasis di AS, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pada sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada bulan Maret menunjukkan bahwa satu lima Muslim Amerika telah mengalami diskriminasi secara rutin. Sementara lebih dari separuh dari mereka menghadapi beberapa diskriminasi.


Seberapa sering atau pernahkah Anda mengalami diskriminasi dalam satu tahun terakhir karena agamamu?

“Kelompok kepercayaan lain yang mendapatkan diskriminasi adalah orang Yahudi. Yahudi di AS juga mengalami diskriminasi, tapi jauh lebih rendah, hanya sekitar 5 persen,” kata Meira Neggaz.

Neggaz juga mencatat bahwa kenaikan sentimen anti-Islam lebih terkait dengan retorika politik daripada kejadian teroris. Seperti pada tahun 2008 dan 2012 yang merupakan tahun-tahun kampanye pemilihan, melihat lonjakan dalam Islamofobia yang tidak ada kaitannya dengan teror. Setiap masa pemilihan umum di AS terlihat tren serupa, yaitu naiknya tingkat Islamofobia.

“Hal ini adalah bagian dari serangan balik yang lebih luas terhadap kelompok minoritas. Anggota parlemen yang memberlakukan undang-undang melawan Muslim juga menentang kelompok minoritas lainnya. Sedikitnya 32 negara telah memperkenalkan dan memperdebatkan undang-undang anti-syariah atau undang-undang anti-asing. Dan, menurut penelitian kami, 80 persen legislator yang mensponsori undang-undang jenis ini juga mensponsori tagihan yang membatasi hak-hak minoritas dan kelompok rentan lainnya,” papar Neggaz

Neggaz menekankan bahwa Islamofobia adalah ancaman bagi demokrasi AS dan mempengaruhi semua penduduk negara tersebut.

“Diskriminasi agama itu ilegal, harus ada prosedur hukum yang bisa mengatasinya.”

Skala Islamofobia dengan biaya yang sangat besar “hanya” di Amerika Serikat yang dipaparkan di atas. Mungkin bisa sampai ‘billion’ atau jauh lebih besar dari $200 juta dalam skala dunia. Umat Islam perlu menyadari kondisi ini dan waspada. Kebencian (Kejahatan) yg dikelola dengan baik akan mengalahkan kebaikan yg tidak terorganisir.

Diliput dari artikel lama (satu tahun yang lalu, 2016) di Al-Jazeera yang ditulis oleh Ryan Rifai

Translate: Arum Afriani Dewi