OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 12 Agustus 2017

Isyaratkan 'Lindungi' Patung Dewa Perang Cina di Tuban, Citra Istana Terus Memburuk


Isyaratkan 'Lindungi' Patung Dewa Perang Cina di Tuban, Citra Istana Terus Memburuk


Citra Istana semakin memburuk setelah Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki berkomentar soal patung Dewa Perang Cina Kongco Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban. Teten mengisyaratkan Istana akan mempertahankan Patung Dewa Perang Cina, dengan meminta aparat menindak pihak-pihak yang ingin merobohkannya.

Analisis itu disampaikan aktivis politik Rahman Simatupang (11/08). “Seharusnya Istana bersikap dan mengungkap fakta bahwa Patung Dewa Perang Cina di Tuban itu belum berizin,” tegas Rahman.

Sebagai akibat dari pernyataan Tetan itu, kata Rahman, akan muncul persepsi masyarakat bahwa Istana dikuasai kelompok Cina. “Jangan salahkan persepsi masyarakat kalau memandang Istana dikuasai kelompok Cina,” papar Rahman.

Menurut Rahman, persoalan patung Dewa Perang Cina di Tuban sangat sensitif, karena bisa memunculkan gejolak sosial. “Kelompok Cina dinilai menguasai ekonomi sehingga akan memunculkan ketimpangan sosial. Ini bisa memicu gesekan, terlebih lagi ada patung Dewa Perang China,” jelas Rahman.

Pihak Istana mengisyaratkan aparat penegak hukum tidak kalah terhadap orang-orang maupun kelompok yang meminta merobohkan patung dewa perang Cina Kongco Kwan Sing Tee Koen di Tuban.

“Apalagi jika mereka protes mau ini mau itu, minta patung itu dirobohkan misalnya. Aparat tidak boleh tunduk pada tekanan,” tegas Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di Jakarta (09/08).

Penegasan itu disampaikan Teten mengomentari penolakan masyarakat atas berdirinya patung raksasa Dewa Perang Cina, Kongco Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur.

Warga Tuban meminta agar patung tersebut segera dirobohkan karena tidak terkait dengan sejarah bangsa Indonesia.[] 

Sumber : intelijen.co.id