OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 12 Agustus 2017

Muhammadiyah: Jika HTI Tak Bisa Ditoleransi, Harusnya Sekulerisasi Juga

Muhammadiyah: Jika HTI Tak Bisa Ditoleransi, Harusnya Sekulerisasi Juga

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, sekulerisasi terang melawan prinsip yang paling pertama dari identitas kebangsaan, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

skr/hidayatullah.com

10Berita– Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri, Bachtiar Effendy mengkritisi pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah sekaligus pelarangan khilafah yang dianut.

Bachtiar mengungkapkan, jika setiap warga negara sepakat dengan identitas kebangsaan, yakni Pancasila dan UUD 1945, maka seharusnya konsisten dengan segala yang bertentangan terkait identitas kebangsaan.

“Kalau kita betul-betul menerima itu (identitas kebangsaan. Red), maka seluruh wacana tentang sekulerisasi juga bertentangan,” ujarnya di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, belum lama ini.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, sekulerisasi terang melawan prinsip yang paling pertama dari identitas kebangsaan, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Kalau kita tidak bisa mentolerir HTI, kita juga harus tidak bisa mentolerir seluruh tindakan maupun gerakan-gerakan yang berlawanan dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa,” paparnya.

Karenanya, Bachtiar mengajak, agar benar-benar menerima identitas kebangsaan yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

“Sebab identitas kebangsaan kita itu tadi adalah akomodasi, atau yang lain menyebutnya konsensus (kesepakatan),” tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 (Perppu Ormas) dan membubarkan HTI karena dituding bertentangan dengan Pancasila.*

Rep: Yahya G Nasrullah

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Sumber: Hidayatullah