OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Politisi Sudan: Sikap Turki Erdogan Tanda Segera Kembalinya Kebangkitan dan Kemuliaan Umat

Politisi Sudan: Sikap Turki Erdogan Tanda Segera Kembalinya Kebangkitan dan Kemuliaan Umat


Para pendukung AKP, partai pimpinan Erdogan. (felesteen.ps)

10Berita – Khartoum. Nasser Al-Sayyed, Ketua Komisi Rakyat Sudan Dukung Palestina mengatakan, dukungan Turki di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan terhadap permasalahan Palestina, memberikan kabar gembira akan segera kembalinya kemuliaan dan kebangkitan Umat.

Pernyataan itu ia ungkapkan dalam sebuah konferensi pers yang kemudian tersebar luas melalui lembar-lembar surat kabar. Menurutnya, dukungan Turki-Erdogan terhadap permasalahan Palestina yang disalurkan melalui berbagai forum internasional itu “Mapan dan Autentik”.

“Sikap yang mapan dan autentik serta langkah teguh yang ditunjukkan Turki, di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan, memberikan kabar gembira akan segera kembalinya kebangkitan dan kemuliaan Umat baik secara peradaban maupun kemanusiaan,” kata Nasser, dilansir dari Turkpress.co, Sabtu (05/08/2017).

Nasser mengungkapkan, “Permasalahan Umat yang paling utama, termasuk Masjid Al-Aqsha Al-Mubarak, Al-Quds Al-Sharif dan daerah perang, adalah Palestina dan sekitarnya.”

Lebih lanjut ia menekankan, “(Pentingnya, red) persatuan bangsa Arab dan Islam untuk membersihkan tempat-tempat suci, memerdekakan tanah (Palestina, red) dan mengusir penjajah.”

Senada dengan Nasser al-Sayyed, Sekjen masyarakat Palestina di Khartoum, Omar Hamad, juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, “Presiden Turki, senantiasa bersama dan mendukung permasalahan Palestina di setiap forum-forum internasional.”

Omar melanjutkan, Turki telah berhasil memperoleh kemenangan atas konspirasi dan membuat musuh putus asa dengan menggagalkan upaya kudeta 15 Juli tahun lalu.

“Itu adalah kemenangan Al-Haq di Turki, juga kemenangan bagi seluruh Umat Islam,” tambah Omar.

Terkait yang baru-baru ini terjadi di Al-Quds, Omar mengatakan, “Itu bukanlah kemerdekaan yang sepenuhnya. Tapi itu langkah menuju ke arah yang benar. Peperangan melawan Otoritas Zionis masih panjang.”

Sebelumnya, Presiden Turki, Tayyip Recep Erdogan menegaskan, pemerintahan zionis Israel mendapatkan kekuatannya dari dispersi yang melanda Kaum Muslim. Dengan itu, tambahnya, zionis berupaya menghilangkan identitas Islam dari Al-Quds.

Presiden Erdogan juga menyeru Israel untuk berkomitmen dengan setiap perjanjian yang berkaitan dengan Al-Quds, serta menghormati hak-hak kemanusiaan. “Pintu Masjid Al-Aqsha tidak mungkin ditutup di hadapan Muslim dunia,” tegasnya. (whc/)

Sumber: Turkpress.co, dakwatuna