OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 05 Agustus 2017

HNW: Klaim “Saya Pancasila” Hanya Jargon, Nyatanya Tukang Fitnah dan Provokasi

HNW: Klaim “Saya Pancasila” Hanya Jargon, Nyatanya Tukang Fitnah dan Provokasi

10Berita– Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyindir mereka yang sering mengaku “Saya Pancasila” dan “NKRI harga mati”, tapi perilakunya bertentangan dengan jargon itu sendiri.

Sindiran ini diungkapkan wakil Ketua Majelis Syura PKS menyikapi pidato provokatif kader Partai NasDem, Viktor Bungtilu Laiskodat, di Kupang, NTT, yang menuduh sejumlah partai “intoleran dan mendukung negara khilafah”.

“Kalau perilakunya semacam (Viktor) ini, jelas tidak menghadirkan kesatuan, tapi cerai-berai,” kata Wakil Ketua MPR RI ini kepada Hidayatullah, Jumat (04/08).

“Mengumbar ujaran kebencian di depan publik itu potensial memecah belah sesama anak bangsa, menghadirkan kondisi ketidakamanan publik, dan bertentangan dengan prinsip Pancasila dan NKRI,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurut HNW, kasus Viktor tersebut tak cukup diselesaikan dengan permintaan maaf. Tapi penting adanya penegakan hukum dalam kasus ini.

Diberitakan sebelumnya, dalam pidato provokatifnya, Viktor menuduh 4 partai secara eksplisit Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN sebagai partai pendukung berdirinya “negara khilafah” dan karena itu tidak boleh didukung. Bahkan pendukung khilafah disamakannya dengan PKI pada 1965 yang layak dibunuh.

“Mengerti negara khilafah? Semua wajib shalat,” tuding Viktor. “Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua harus shalat.”

“Saya tidak provokasi…,” klaim Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini kemudian. Lalu berkata, “… nanti negara hilang kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh,” ungkapnya disambut tawa banyak hadirin di depannya.

“Ingat dulu PKI 1965? Mereka tidak berhasil, kita yang eksekusi mereka,” tambah politikus kelahiran Kupang yang bodoh tentang ajaran Islam ini. (HI/Ram)

Sumber: Eramuslim