OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 21 Agustus 2017

Tommy: FPI Itu Modal Bagi Indonesia yang Lebih Berdaulat

Tommy: FPI Itu Modal Bagi Indonesia yang Lebih Berdaulat

10Berita -Putra bungsu Presiden kedua RI, Soeharto, Hutomo Mandala Putra menjadi daya tarik tersendiri dalam acara Milad ke-19 Front Pembela Islam (FPI) di Stadion Kamal Muara, Jakarta Utara, Sabtu (19/8) lalu.

Tidak sedikit anggota FPI yang berlomba menyalami dan minta foto bersama dengannya. Bahkan sejumlah undangan dan para pewarta juga ikut berlomba mengabadikan momen itu.

Tommy yang duduk di panggung utama bersama sejumlah tokoh dan pemuka agama lain dari Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu merasa senang dengan acara tersebut..

“Saya bahagia bisa ikut berkumpul di sini bersama para pengurus dan anggota FPI serta undangan lainnya. Saya juga salut dan bangga dengan anggota FPI yang tetap solid dan tidak beranjak dari tempatnya masing-masing meskipun sinar matahari sangat terik,” ujar Tommy.

Tommy berharap perayaan milad ke-19 FPI ini bisa menjadi modal utama untuk merapatkan barisan semua elemen masyarakat di negeri ini demi menjalin persatuan dan kesatuan.

“Semoga semangat kebersamaan yang ditunjukkan pada Milad ke-19 FPI ini menjadi modal untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, lebih berdaulat, lebih bermartabat dan lebih sejahtera untuk rakyatnya,” katanya.

Pada Milad bertajuk “Merawat Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI Bersyariah” itu, Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Hussein Shihab turut menyampaikan pidato dari Tanah Suci Makkah.

Menurut Habib Rizieq, milad ke-19 FPI yang bertepatan dengan peringatan 72 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia memiliki dua makna penting, yakni kemerdekaan dan keberkahan. Kemerdekaan berarti Indonesia harus bisa melepaskan diri dari perbudakan, penindasan, tekanan, kebohongan, beban utang, kemiskinan dan pengangguran. Sedangkan keberkahan hanya dapat tercapai jika penduduknya beriman dan bertakwa.

“Namun untuk mencapai tujuan itu diperlukan kerjasama. Untuk menuju Indonesia berkah, kita tidak bisa bekerja sendiri,” kata Habib Rizieq.

Turut hadir dalam acara ini Kyai Maksum dari Bondowoso dan Kepala Suku Muslim Tionghoa Indonesia, Muhamamd Jusuf Hamka dan putra pendekar HAM Indonesia, Yap Thiam Hien serta tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma.

Selain itu, ada juga Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja Lembaga Keagamaan Kristen (BAMAG LKK) Agus Susanto, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) perwakilan Katolik Budi Pratikno, serta Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) DKI Jakarta, Pendeta S Supit.(kl/rmol)

Sumber: rmol, eramuslim