Waspadai 6 Tanda Anak yang Berpotensi Membuli
Sahabat Ummi, kita selaku orangtua atau guru perlu mewaspadai jika anak memiliki 6 perilaku ini, beri mereka pengertian dan arahan agar tidak menjadi seorang pembuli.
Inilah 6 Tanda anak yang berpotensi membuli temannya:
1. Tidak memiliki empati
Ada teman yang menangis, terluka, atau mengalami kesulitan, tetapi ia tidak peduli dan tak mau ambil pusing. Tidak tergerak hatinya sedikit pun untuk menolong.
Orangtua bisa mengajarkan anak sejak dini untuk membantu orang lain, misalnya mengambilkan minum untuk kakaknya yang baru pulang sekolah, bagi sang kakak bisa membuatkan adik susu ketika haus. Ajarkan perhatian sesama saudara, teman, tetangga, sehingga anak menjadi peka dan mampu berempati atas kebutuhan orang lain.
2. Agresif
Anak suka marah-marah ketika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya? Bukan hanya ngambek, tapi juga melampiaskan kemarahannya dengan membanting barang, memukul, atau tindakan kekerasan lainnya?
Jangan dibiarkan! Sejak awal beritahu ia bahwa itu bukanlah perbuatan baik, jikalau perlu... siapkan sasak tinju di rumah, sehingga jika anak merasa perlu pelampiasan, ia takkan melampiaskannya pada barang-barang atau rumah, arahkan untuk melampiaskannya ke barang yang aman dipukul seperti sasak tinju.
Jika sedari awal kita bisa mengarahkan anak-anak yang punya kecenderungan agresif, semoga ia mengerti untuk tidak melampiaskan agresivitasnya untuk menyakiti orang lain.
3. Sering bicara negatif
Bicara kotor, jorok, vulgar, kasar, atau membicarakan keburukan temannya dengan nada kasar, jangan sampai orangtua biarkan saja hingga menjadi kebiasaan anak.
Beritahukan ajaran Islam yang mengajarkan kesopanan dan larangan berkata buruk. Buat kesepakatan bersama anak, kata-kata apa saja yang tak boleh diucapkan dan kata-kata apa yang bisa diucapkan sebagai gantinya.
Misalnya, kata sial/brengsek tidak boleh diucapkan, sebagai gantinya bisa mengucapkan kata sebel/rese' untuk mengungkapkan kekesalan. Atau contoh kata lainnya yang disepakati bersama.
4. Biasanya berkelompok
Anak suka berkelompok? Dan teman-teman kelompoknya terlihat 'liar'? Waspadailah, karena biasanya anak yang suka membuli memang hobinya berkelompok atau dalam sebuah genk.
Ajarkan anak untuk berteman dengan siapa saja, dan mencari teman-teman dekat dari kalangan yang baik akhlaknya.
5. Sering terpapar adegan kekerasan
Wahai orangtua, coba lihat tayangan apa saja yang dilihat oleh anak-anakmu, dan game apa saja yang terinstal di hapenya. Anak-anak baik pun bisa menjadi pembuli kalau terlalu sering melihat adegan kekerasan dalam permainan yang dimainkannya.
Jangan lupa, film kartun saat ini pun banyak sekali menyelipkan adegan kekerasan seperti pukulan, tendangan, jambakan, tembakan, yang tentu saja memerlukan bimbingan orangtua agar anak paham bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan di dunia nyata.
6. Ingin mendominasi
Anak yang berpotensi membuli biasanya selalu ingin mendominasi, ia akan memaksa orang sekitarnya mengikuti kemauannya, dia hobi mengatur orang lain dan menyuruh-nyuruh.
Jika melihat potensi ini di diri anak kita, berilah pengertian untuk mau memahami kebutuhan orang lain juga. "Adik maunya begini, tapi coba tanyakan teman... dia maunya seperti apa, kalian buat kesepakatan bersama."
Hati-hati... jangan-jangan kesukaan anak mendominasi karena mencontoh kelakuan kita sebagai orangtuanya yang hobinya menyuruh-nyuruh anak.
Sahabat Ummi, demikianlah beberapa tanda anak yang berpotensi membuli, semoga kita bisa mengarahkan anak-anak kita agar menjadi sosok pribadi shalih dan shaliha yang jauh dari sikap menyakiti orang lain.
Foto ilustrasi : Google
Yuk, ikutan Tebar Wakaf Qur'an untuk para santri Penghafal Qur'an.
Donasi Rp 100.000,- Disalurkan untuk Lembaga Penghafal Qur'an
Transfer ke Bank BCA 5800.144.096 atas nama Yayasan Insan Media Peduli
Konfirmasi : 0857 1549 5905 (Purnomo)
Donasi Rp 100.000,- Disalurkan untuk Lembaga Penghafal Qur'an
Transfer ke Bank BCA 5800.144.096 atas nama Yayasan Insan Media Peduli
Konfirmasi : 0857 1549 5905 (Purnomo)
Mau Berlangganan MAJALAH UMMI CETAK hubungi081546144426 (bisa via whatsapp).
Sumber: Ummi Online