3 Masjid Tertua di Filipina
10Berita, JAKARTA -- Islam datang ke Filipina melalui jalur perdagangan. Masyarakat Arab pada akhir abad ke-13 dan awal abad ke-14 datang ke sana untuk berniaga. Ada juga pedagang melayu yang datang ke Kepulauan Sulu dan Mindanao.
Islam menyebar di Filipina sampai ke Kerajaan Tondo yang mengikuti Brunei di Kerajaan Manila. Ketika penjajah Spanyol tiba pada pertengahan abad ke-15, di Seludong , mereka merasa cemas untuk bertemu dengan masyarakat lokal.
Sekitar tahun 1575 orang Spanyol mulai menyebarkan ajaran Katolik di di Filipina melalui penggunaan misionaris. Meskipun sebagian besar orang Filipina berpindah agama, orang-orang Moro dapat mempertahankan iman mereka. Masjid merupakan salah satu warisan Muslim tertua yang masih ada hingga saat ini. Berikut adalah tiga masjid tertua di sana.
Masjid Syekh Karimol Makdum
Tempat sujud ini dinamai sesuai dengan nama orang Arab pertama yang menginjakkan kaki di Filipina selatan. Dia adalah sosok penyebar Islam. Masjid ini terlihat menakjubkan karena dihiasi empat kolam yang telah ada sejak masjid ini dibangun pada 1380. Usia bangunan ini mencapai 636 tahun.
Masjid Syekh Karimol Makdum berada di Barangay Tubig Indangan, Simunul, Tawi-Tawi, Filipina. Meskipun telah mengalami pemugaran tetapi keaslian pilar-pilar di sana masih dipertahankan hingga kini.
Masjid Taluksangay
Bangunan ini merupakan masjid tertua di Mindanao barat. Di sanalah umat Islam kerap mengadakan kegiatan keislaman. Pusat keislaman di tempat itu merupakan yang pertama di Zamboanga. Pemerintah Arab Saudi dan Turki sangat mengapresiasi masjid ini, karena menjadi simbol dakwah Islam di Filipina.
Masjid Taluksangay yang kubahnya berbentuk mirip bawang merah ini dibangun oleh Hadji Abdullah Maas Nuno pada 1885 di Barangay Taluksangay, Zamboanga, Filipina. Taluksangay adalah pusat penyebaran Islam pertama di Zamboanga. Penyebar agama Islam dari Arab, India, Malaysia, dan Indonesia, telah berduyun-duyun mendatangi desa ini. Seorang wakil Sultan Turki mengunjungi tempat ini pada 1914.
Masjid al-Dahab
Bangunan tua itu terletak di wilayah mayoritas Muslim di distrik Quiapo Manila, Filipina. Masjid tersebut dianggap sebagai yang terbesar di Metro Manila. Masyarakat menyebutnya sebagai golden mosque karena kubah berwarna emas berada di atas masjid itu. Lokasinya ada di Jalan Globo de Oro.
Pembangunan rumah Allah itu dimulai pada tanggal 4 Agustus 1976 untuk menyambut kunjungan Presiden Libya Muammar Qaddafi. Namun pengua sa Libya tersebut tidak jadi datang. Sekarang masjid ini melayani banyak orang, terutama komunitas Muslim Manila.
Sumber: Republika