OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 11 September 2017

Genosida Muslim Rohingya Dikendalikan Zionis Israel

Genosida Muslim Rohingya Dikendalikan Zionis Israel

10Berita– Presiden Wadah Pencerdasan Umat Malaysia (Wadah), Ahmad Azzam Abdul Rahman, mengingatkan umat Islam, ormas, dan pemimpin serta aktivis muslim jangan terjebak pada agenda di balik tragedi Rohingya.

Ditemui Nurbowo, di Pusat Dakwah dan Tarbiah Wadah Anjung Rahmat, Selangor, Minggu (10/9) kemarin. Aktivis kawakan ini menyebut Zionis Israel secara tidak langsung mengendalikan genosida Muslim Rohingya di Rakhine State.

“Zionis Israel melatih tentara Myanmar, juga memasok persenjataannya. Apa yang menimpa rakyat Rohingya itu mirip yang dialami rakyat muslim Palestina,” papar mantan Presiden Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).

Wirathu dan kelompoknya, lanjut Azzam yang punya hubungan dengan ulama dan pimpinan pejuang Rohingya, adalah oknum Buddha radikal yang dimainkan tentara.

“Aksi kelompok Wirathu ini ditentang Buddha sedunia. Dia tidak mewakili gerakan umat Buddha,” tandasnya.

Karena itu, Islam jangan terpancing untuk berkonflik dengan Buddha.

Azzam yang pernah menjadi Chief of Executive Officer Global Peace Mission (GPM) Malaysia, juga mengingatkan agar eksodus Rohingya jangan dibiarkan terus berlanjut.

“Sebab orang Rohingya memang hendak diusir habis dari bumi Arakhan yang mengandung banyak gas dan minyak bumi. Sumber daya alam ini dialirkan ke China,” ungkap Azzam.

Azzam meminta para pengungsi Rohingya jangan sampai “betah” dengan kenyamanan hidup di pelarian. “Mereka justru harus kembali ke Tanah Air-nya,” tukasnya.

Ahmad Azzam mengusulkan, kaum lelaki pengungsi Rohingya dibina sebagai dai dan pejuang. Dididik dengan ilmu agama, lifeskill, dan dakwah, untuk kemudian dipulangkan ke Arakhan. Mereka harus jadi agent of change umatnya.

Orang Rohingya sudah mendiami Arakhan sejak jaman Shahabat Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam. “Mereka harus jadi ahli waris bumi Arakhan,” tandas Ahmad Azzam Abdul Rahman. (Ar/Ram)

Sumber: Eramuslim