Hina Taliban dan Islam dalam propaganda terbaru, warga Afghanistan nyatakan kemarahannya terhadap Amerika
10Berita~PARWAN – Warga Afghanistan telah menyatakan kemarahannya atas selebaran propaganda yang dijatuhkan oleh pasukan AS yang menggambarkan Taliban sebagai anjing yang sedang berlari dengan kalimat tauhid ditubuhnya.
Muhammad Aasim, gubernur provinsi Parwan mengatakan kepada Anadolu bahwa selebaran tersebut dijatuhkan di provinsi Parwan sehari sebelumnya.
“Mereka yang berada di balik tindakan tak terampuni ini harus diadili dan dihukum,” ujarnya seraya mengklaim bahwa pemerintah Afghanistan telah melancarkan investigasi atas insiden tersebut.
Selebaran yang ditulis dalam bahasa Pashtun menggambarkan singa yang mengejar seekor anjing.
“Ambil kembali kebebasan kalian dari anjing-anjing ‘teroris’ dan bekerja sama dengan pasukan koalisi sehingga mereka bisa menargetkan musuh kalian dan melenyapkannya,” tulis selebaran tersebut.
Sejumlah warga Afghanistan menggunakan media sosial untuk mengutuk propaganda AS ini dan banyak dari mereka berjanji akan mengadakan demonstrasi massal di berbagai wilayah tersebut untuk menentangnya.
Merasa gelisah, pasukan AS-Afghanistan (USFOR-A) dengan cepat meminta maaf.
“Saya dengan tulus meminta maaf. Kami memiliki rasa hormat yang mendalam untuk Islam dan rekan Muslim kami di seluruh dunia,” klaim Mayor Jenderal James Linder dalam sebuah pernyataan.
Pasukan AS telah menyebarkan selebaran di Parwan pada 5 September yang berisi gambar yang sangat menyinggung kaum Muslim maupun agama Islam.
Ini bukan pertama kalinya pasukan koalisi salibis pimpinan AS yang dikerahkan di Afghanistan melakukan hal semacam itu.
Pada Februari 2012, mantan presiden Barack Obama harus meminta maaf atas insiden pembakaran Al-Qur’an oleh pasukan AS di pangkalan militer di Bagram, dekat Kabul.
Hal ini mengakibatkan kemarahan warga Afghanistan yang mengepung pangkalan itu dan menghujaninya dengan bom bensin dan batu. Setelah lima hari aksi demonstrasi, 30 orang termasuk empat orang Amerika tewas.
Ahmad Jawed Hanafi, salah seorang ulama di Parwan mendesak pemerintah Afghanistan untuk melakukan tindakan keras melawan langkah AS yang jelas-jelas menghina Islam.
Imarah Islam Afghanistan (IIA) melalui juru bicaranya merilis sebuah pernyataan pada Rabu (6/9) di akun Twitter-nya dan mengatakan bahwa selebaran tersebut menunjukkan permusuhan AS terhadap Islam.
Sumber: haninmazaya/arrahmah.com