OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 08 September 2017

Jangan Tutupi Kebenaran, Paus Saja Sebut Genosida Rohingya Karena Perbedaan Agama

Jangan Tutupi Kebenaran, Paus Saja Sebut Genosida Rohingya Karena Perbedaan Agama

10Berita – Solusi atas sebuah persoalan akan sulit diperoleh jikalau kebenaran akan fakta perkara tersebut ditutupi. Karena itu, kalau ingin mendapatkan solusi, jangan pernah untuk menutupi fakta yang sesungguhnya terjadi.

Penegasan ini disampaikan tokoh senior Fuad Bawazier lewat pesan singkat pada Jumat (8/9) terkait pembantaian yang dialami warga etnis Muslim Rohingya di Rakhine State, Myanmar.

“Banyak orang naif atau bodoh yang asal komentar tentang krisis Rohingya dengan mengatakan ‘apa yang terjadi (pembunuhan, pengusiran, pembakaran, penyiksaan, dan lain sebagainya) di Myanmar itu tidak ada hubungannya dengan perbedaan agama dan etnis,” ungkapnya.

“Pertanyaan saya sederhana saja yaitu, apakah apabila orang-orang Rohingya itu beragama Budha dan berkulit serta wajah sama dengan orang-orang Myanmar yang menyiksa Rohingya, tragedi itu akan terjadi? Tentu tidak. Jadi logikanya tragedi kebiadaban itu karena perbedaan agama dan etnis,” sambung tokoh KAHMI yang juga mantan Menteri Keuangan di era Presiden Soeharto.

Fuad Bawazier melanjutkan, “Paus Fransiskus dari Vatikan juga dengan tegas mengatakan tragedi Rohingya karena unsur perbedaan agama. Dia menegaskan permusuhan atau sentimen karena faktor SARA inilah yang memang harus diperangi baik di Indonesia maupun di luar negeri. Bahkan lebih jauh lagi ini adalah soal pelanggaran HAM berat.”

“Jadi jangan biasakan menutupi kebenaran karena justru akan menyulitkan solusinya. Alhamdullilah-nya, Menlu Retno bergerak cepat dan pro aktif untuk membantu Rohingya. Semoga saja negara-negara Asean lainnya dan dunia pada umumnya tidak berdiam diri atas tragedi kemanusiaan (kebiadaban) di Myanmar,” tukas Fuad Bawazier. (Rmol/Ram)

Sumber: rmol,eramuslim