OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 16 September 2017

Seminar Dibubarkan Aktivis Meradang, Massa Serbu dan Rusak Bandara Kok Diam?

Seminar Dibubarkan Aktivis Meradang, Massa Serbu dan Rusak Bandara Kok Diam?


10Berita~ Pembubaran acara seminar bertajuk 'Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66' di LBH Jakarta, pada Sabtu, 16 September 2017 menyisakan kekecewaan besar bagi sejumlah aktivis dan peserta seminar.

Pihak kepolisian yang diwakili Kapolsek Menteng Ajun Komisaris Besar Ronald Purba bersikeras acara harus dihentikan karena "tidak ada izin".

Sementara, seperti dirilis BBC, di luar gedung LBH Jakarta tampak massa berorasi menuntut seminar dibubarkan seraya mengusung poster bertulis 'Anti PKI' dan 'Awas PKI Bangkit'.

Pihak kepolisian bersama sekelompok massa yang merangsek masuk ke gedung LBH akhirnya membuat para aktivis bercuit geram di media sosial dengan tagar #DaruratDemokrasi.

Pak @jokowi , ini pertama kali aparat & ormas menyerbu masuk gedung @LBH_Jakarta. Bahkan jaman Orba pun ini tak terjadi! #DaruratDemokrasi

— DhyCat (@purplerebel) September 16, 2017


Merespon kegeraman para aktivis tersebut, akun @wartapolitik bercuit kritis.

Waktu bandara Sam Ratulangi diserbu warga bersenjata yang hendak persekusi Fahri Hamzah, adakah mereka bersuara?pic.twitter.com/SDoZJ9ceyF

— Warta�Politik™ (@wartapolitik) September 16, 2017


Sekedar mengingatkan, pada tanggal 13 Mei 2017, ribuan orang mendobrak pintu keluar penumpang Bandara Sam Ratulangi Manado.

Desakan massa yang membuat kerepotan petugas keamanan itu mengakibatkan pintu keluar yang terbuat dari kaca pecah dan ambruk.

Massa yang juga disertai dengan penari Kabasaran yang membawa parang panjang merangsek ke bagian pengambilan bagasi. Mereka juga berteriak-teriak menuju ke tempat parkir pesawat.

Massa yang penuh emosi tersebut, marah setelah mengetahui Fahri Hamzah ternyata telah keluar dari ruang VIP Bandara.

Sejak pagi massa menunggu di kawasan Bandara menolak kedatangan Fahri.

Pada saat terjadi persekusi kepada Fahri Hamzah yang diikuti perusakan fasilitas publik oleh ribuan massa, tak sekalipun para aktivis berteriak atas nama hak asasi manusia, membela Fahri Hamzah. Mereka bungkam, bahkan ada yang tertawa girang, padahal, nyawa seorang wakil rakyat sedang dipertaruhkan.

Darurat demokrasi memang telah terjadi di negeri ini. Bagi semua kelompok. Jadi, adillah sejak dalam pikiran.

Lawan ketidakadilan kepada seluruh kelompok masyarakat tanpa membeda-bedakan.

Berikut tanggapan netizen atas cuitan para aktivis:

Massa masuk landasan pesawat bawa parang, tombak, panah, tulup nggak apa apa sih...

— Mas Karyo (@Rubkaryo323) September 16, 2017

kebiasaan deh kalah lapor jokowi, polisi cemen berani hadapi kalah ga usah bikin even mentang2 beking nya ri 1 ����

— prof. kampung (@prof_kampung) September 16, 2017

Era rezim ini kalau mrk diserang ribut kalau umat isla diserang senyap ,

— BERSAMA ALLAH (@PejuangHidup11) September 16, 2017

Nah begitulah kalau kaum munafik "standar ganda"... mau menang sendiri

— Vito Corleone (@Devito_137) September 16, 2017

Bandara itu jelas obyek vital yg dilindungi UU. Kalau kantor LBH itu...

— jusuf-akbar (@JS08_11ab) September 16, 2017

Cuma gedung @LBH_Jakarta aja koq darurat!! Dasar otak udang. Tai lah PKI bersembunyi dibalik demokrasi, ya kan pak @jokowi ?

— AbahAnom (@AbahAnom72) September 16, 2017

Sorak sorai dukung pengajian2 dibubarkan tapi giliran diskusi PKI ada yg bubarin berkeluh kesah. Susah emang sedotan teh kotak.

— ERW™ (@eryghifar) September 16, 2017


Sumber: Portal Islam