OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 02 September 2017

Wahai Umat Budha Indonesia, Demi Allah Kalian tidak Akan Kami Bantai

Wahai Umat Budha Indonesia, Demi Allah Kalian tidak Akan Kami Bantai


10Berita - Seuntai kalimat yang redaksi Mujahid 212 layangkan untuk umat Budha di Indonesia; tetap tenanglah, jangan panik dan cukup diam untuk tidak keluarkan berbagai pernyataan atas saudara muslim kami di Rohingya.

Hari ini di momen Idul Adha hati kami remuk dan hancur. Bukan darah segar dari hewan qurban yang keluar di negeri Myanmar, namun darah saudara muslim kami yang dihabisi. Ribuan jumlahnya, jika ditakar ribuan ember pula darah saudara kami yang tumpah. Bagaimana mempertanggungjawabkan ini semua?

Di antara mereka banyak yang ditembaki dan diperkosa, mereka lari keperbatasan dan dibiarkan tanpa pakaian dan makanan yang cukup. Kalian boleh menyela bahwa itu bukan tindakan yang dibenarkan agama Budha, tapi hati kami terlanjur sakit dan teriris, saat banyak tokoh Budha di Myanmar terus-menerus mengkampanyekan pengusiran dan pembantaian etnis Rohingya.

Di layar kaca ponsel dan laptop hanya bisa kami menangis, karena di layar TV informasi banyak difilter meja redaksi. Tragedi kemanusiaan terhadap umat Islam yang oleh siapapun tidak akan bisa diterima terus berlangsung mengenaskan. Maka biarkan kami menangis dan mengutuk, dan kalian cukup diam dan tak perlu mengeluarkan pernyataan yang rentan.

Wahai umat Budha Indonesia, Demi Allah kalian tidak akan kami bantai

Cukup kita saling membiarkan untuk saling beribadah dan tidak perlu mencela satu sama lain
Namun ingat, tidak perlu engkau kutuk dan hujat akan kerinduan kami untuk terapkan Syariah di Indonesia.

Kami telah lama berdiam dan bersabar, dan akan sama bersabar pula terhadap fitnah ISIS yang melanda kami. Saban hari media berteriak Islam teroris, tapi jika nalar sehat kami tidak bisa untuk berkata lewat sebuah sajak yang diuntai oleh Nandang Burhanudin:

Kalau anda ingin melihat kekejaman penganut Budha terhadap Muslim, tengoklah Rohingya Myanmar.

Kalau anda ingin merasakan kekejaman Yahudi terhadap Muslim, pergilah ke Palestina.
Kalau anda ingin mengikuti kekejaman Kristen terhadap Muslim, perhatikan Bosnia-Andalusia-Chechnya.

Kalau anda ingin membuktikan kekejaman Konghuchu, lihatlah nasib Muslim Uighur di China.
Kalau anda ingin mencari kekejaman Hindu terhadap Muslim, tengoklah nasib Muslim di India.
Kalau anda ingin tahu kekejaman Syiah terhadap Muslim, Iran melakukannya di Irak-Syiria-Iran.
Tapi semua kekejaman di atas, tidak disebutkan sebagai aksi terorisme. Sebab apa? Korbannya MUSLIM bertauhid.

Jika ingin merasakan kasih sayang dan cinta, Indonesia-Turki-Malaysia adalah bukti nyata.
Tentu kata kuncinya bukan di Indonesia-Turki-Malaysia, tapi pada ajaran kami yang mengharamkan pembunuhan yang tak dibenarkan. Selama candi-candi kalian tidak kami sentuh dan dirusak, selama itu pula kalian tidak perlu takut kami bantai. Namun tentu yang harus dibayar adalah sikap adil terhadap muslim dan ajarannya. Hentikan ketakutan terhadap Syariat Islam yang menjadi pegangan kami untuk hidup, hentikan ketakutan pada Khilafah Islam yang menjadi cita-cita kami untuk melindungi sesama muslim. [Aab]

Sumber: www.beritaislamterbaru.org