OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 12 Oktober 2017

3 Istana Megah Utsmaniyah

3 Istana Megah Utsmaniyah

10Berita,  JAKARTA -- Turki Utsmani menjadi salah satu dinasti yang menghidupkan kembali pengaruh politik Islam di kancah perpolitikan dunia. Dinasti ini dikenal sebagai imperium Islam yang wilayah kekuasaannya membentang dari Eropa Timur, Timur Tengah, hingga Afrika Utara.

Selain dikenal maju di bidang militer, Turki Utsmani juga tersohor dengan keunikan dan keistimewaan di bidang arsitektur. Pada masa kejayaannya, banyak bangunan-bangunan megah dengan arsitektur menawan, mulai dari istana, sekolah, rumah sakit, pasar, dan fasilitas umum lainnya. 

Di antara masjid warisan Turki Utsmani yang terkenal megah adalah Masjid Sultan Muhammad al-Fath, Masjid Biru, dan Masjid Raya Sulaiman. Sementara, istananya adalah Istana Dolmabahce, Istana Tokpai, dan Istana Yilidiz. Berikut ini ulasan tentang istana-istana megah peninggalan Turki Utsmani: 
 
Dolmabahce

Nama Dolmabýahche diambil dari dua suku kata "dolma" yang artinya penuh, dan "bahce" yang berarti taman. Istana ini dibangun oleh Sultan Abdul Majid I untuk menggantikan Istana Topkapi yang dianggap sudah tidak memadai dan kurang mewah sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan.

Dari beberapa istana yang ada di Istanbul, bahkan di seluruh Turki, istana yang dibangun pada rentan waktu 1839-1861 ini merupakan yang terbesar karena berdiri di bawah lahan seluas 45 ribu meter persegi. Dana yang dikeluarkan untuk membangun istana ini tidak sedikit, yakni sekitar lima juta pound emas Utsmana, setara dengan 35 ton emas.

Topkapi

Istana yang dibangun pada 1453 ini merupakan karya terbesar Turki Utsmani yang mengusung gaya arsitektur khas Turki dengan banyaknya hiasan kaligrafi Alquran. Selain itu, yang semakin membuat istana ini menawan adalah unsur dekorasi lainnya yang berasal dari berbagai penjuru dunia.

Istana yang kini menjadi museum ini terletak persis di tepi pantai pada titik pertemuan antara Selat Bosporus, Tanjung Tanduk Emas, dan Laut Marmara. Berdiri di atas lahan seluas 700 ribu meter persegi, Topkapi memiliki empat halaman utama yang dilengkapi dengan beberapa bangunan yang lebih kecil.

Yildiz

Berbeda dengan Istana Dolmabache dan Topkapai yang berada di tepi Selat Bosphorus. Istana Yildiz yang mulai dibangun pada masa Sultan Ahmad I pada era 1603-1617 ini, malah berada di area hutan alam. Meski berada di dalam hutan, istana ini dirasa sebagai tempat paling aman untuk tempat tinggal raja. 

Sekitar abad ke-19, seperti disebutkan dalam Ensiklopedia Peradaban Islam, Sultan Abd al-Hamid II meninggalkan Istana Dolmabache dan tinggal di Istana Yildiz. Kepindahan ini disebabkan oleh kekhawatiran sang Sultan akan serangan musuh-musuh Turki Usmani yang muncul dari arah lautan.

Sumber: Republika