3 Masjid Bersejarah Nusantara
10Berita, JAKARTA -- Ada banyak teori tentang kapankah Islam hadir di bumi nusantara. Salah satu pendapat menyatakan Islam datang pada abad ke-11. Selama menyebar di nusantara, Islam telah meninggalkan peradaban yang sangat luar biasa, sebagiannya masih bisa ditelusuri hingga kini.
Salah satu bukti kuatnya Islam di Tanah Air adalah masih berdirinya masjid-masjid kokoh peninggalan generasi awal Islam di Indonesia. Masjid menjadi penopang peradaban Islam sebelum merambah ke aspek-aspek lain, seperti perekonomian melalui pasar atau kekuasaan, dengan munculnya kerajaan-kerajaan Islam.
Masjid-masjid tersebut berdiri di berbagai penjuru nusantara. Sebagiannya dibangun oleh para penguasa setempat dan tak sedikit yang didirikan oleh para penyebar Islam yang lama berdakwah dan memiliki pengikut-pengikut loyal di daerah tersebut. Berikut ini, di antara masjid-masjid tua yang masih kokoh hingga kini:
Masjid Sultan Ternate
Masjid ini diperkirakan dibangun sejak masa Sultan Zainal Abidin, namun ada juga yang beranggapan bahwa pendirian Masjid Sultan baru dilakukan awal abad ke-17, yaitu sekitar 1606 M saat berkuasanya Sultan Saidi Barakati.
Hingga sekarang, belum ditemukan angka valid sejak kapan sebetulnya Masjid Sultan Ternate didirikan. Masjid yang berada tak jauh dari Kedaton Sultan Ternate, tepatnya sekitar 100 meter sebelah tenggara kedaton, adalah pusat penempaan spiritual dan dakwah Islam, terutama di kawasan timur Indonesia.
Masjid Agung Demak
Masjid yang berlokasi di Desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ini termasuk satu dari sekian masjid tertua di Indonesia. Masjid yang bernuansa adat Jawa ini didirikan pada abad ke-15 M oleh Raden Patah bersama para wali penyebar Islam di tanah Jawa.
Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga digunakan sebagai pusat konsolidasi umat Islam dan menjadi cikal bakal Kesultanan Islam Demak. Hingga sekarang, bangunan masjid ini tak banyak dipugar dan masih berdiri kokoh.
Masjid Ampel
Masjid seluas 120 x 180 meter persegi ini didirikan pada 421 oleh Sunan Ampel, Raden Rahmat, yang didekatnya terdapat kompleks pemakakaman Sunan Ampel. Masjid yang saat ini menjadi salah satu objek wisata religi di Kota Surabaya ini dikelilingi oleh bangunan berarsitektur Tiongkok dan Arab disekitarnya.
Di samping kiri halaman masjid terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininya untuk penguat janji atau sumpah
Sumber: Republika