OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 11 Oktober 2017

Alquran Penjaga Jiwamu dan Kebun Hatimu

Alquran Penjaga Jiwamu dan Kebun Hatimu

10Berita, JAKARTA -- Kekhusyukan Shilah ibn Asyam al-Adawi, salah seorang tabiin, ketika shalat patut menjadi pemicu kita untuk mencontohnya. Meski terjaga dan sibuk ketika berperang, bahkan ia adalah komandan perang yang memiliki tanggung jawab kepada pasukan tak membuat shalat Shilah acak-acakan.

Saking khusyuknya shalat yang ia lakukan, ia pernah diselamatkan Allah SWT dari ancaman terkaman singa. Shilah lolos dari terkaman singa tanpa beranjak sedikit pun dari shalatnya. Bahkan, dia tetap khusyuk sampai shalatnya selesai. 

Riwayat ini seperti dinukilkan dari at-Tarikh al-Kabirdari Ja'far ibn Zaid, salah satu komandan perang. Ja'far mengisahkan ketika itu dia bersama pasukan lainnya, keluar bersama salah satu dari pasukan dalam sebuah perang menuju "Kabul" (ibu kota Afghanistan, terletak dekat sungai Kabul).  "Dan, ada Shilah ibn Asyam berada di tengah pasukan kita," katanya.

Tidak hanya dikenal sebagai ahli ibadah, Shilah juga figur yang santun dan rendah hati.  Ketika itu, ada seorang pemuda dari Basrah mendatanginya dan berkata, "Wahai Abu ash-Shahbaa, ajari aku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu."

Maka, Shilah tersenyum dan berseri wajahnya dan ia menceritakan keadaan sebelum seperti saat ini. Kata dia, "Sungguh kamu telah mengingatkan aku wahai anak saudaraku tentang kenangan lama yang tidak aku lupakan. Pada saat itu aku seorang pemuda sepertimu. Aku mendatangi orang yang tersisa dari sahabat Rasulullah SAW dan aku berkata kepada mereka.

"Ajarilah aku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepada kalian." Mereka berkata, "Jadikanlah Alquran sebagai penjaga jiwamu dan kebun hatimu. Dengarkan nasihatnya dan nasihatilah kaum Muslimin dengannya. Perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT semampumu."

Anak muda itu berkata, "Berdoalah untukku, semoga engkau dibalas dengan kebaikan."

Ia menjawab, "Semoga Allah menjadikanmu senang (antusias) untuk memperoleh yang kekal akhirat dan menjadikanmu zuhud terhadap yang fana (dunia) dan menganugrahkan keyakinan kepadamu yang mana jiwa menjadi tenang kepadanya dan dibutuhkan kepadanya dalam agama."

Sumber: Republika