Blunder, Kemenag: Kaum Berpendidikan Mudah Terpengaruh Gerakan Ekstrem
10Berita - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengatakan kelompok yang terlibat gerakan ekstremisme saat ini justru didominasi kaum muda dan kalangan berpendidikan tinggi. “Terbukti banyak anak muda yang terlibat dalam gerakan ekstremisme,” kata Nur dalam pertemuan para pejabat Kementerian Agama dari empat negara, yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, di Yogyakarta, Kamis, 26 Oktober 2017.
Hal ini, dia melanjutkan, berbeda dengan zaman dulu. Anggota kelompok gerakan ekstremisme merupakan orang marjinal, secara ekonomi lemah dan pendidikan rendah.
Pada pertemuan yang membahas ideologi ekstremisme tersebut, Nur mengatakan media teknologi yang memudahkan penyebaran informasi sangat mudah mempengaruhi kaum muda untuk bergabung dengan gerakan ekstrem yang menjurus kepada gerakan radikalisme dan terorisme.
Karena itu, menurut Nur, penanggulangan terorisme juga harus melalui teknologi informasi. Terutama untuk mengkampanyekan ajaran agama yang wasathiyah, agama damai, dan rahmatan lil alamin. Utusan dari Singapura menyatakan kaum muda saat ini sangat mudah memperoleh informasi melalui Internet. Memahami kehendak Islam tidak tepat hanya melalui Internet.
Nur mengatakan hal yang sangat mendasar untuk menangani ekstremisme ada tiga aspek, yaitu penegakan hukum, pendidikan, dan teknologi informasi. Ia menyatakan sinergi kerja sama antarnegara sangat penting untuk menangani ekstremisme.
Ketua Eksekutif Agama Islam Singapura Razak Hassan Maricar mengatakan pemerintah Singapura bekerja sama dengan Majelis Agama Islam untuk meluaskan pemahaman agama pada kalangan kaum muda. “Para belia belum matang pendidikan agamanya,” katanya.
Indonesia menjadi tuan rumah Senior Official Meeting (SOM) Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) Ke-42. SOM MABIMS merupakan pertemuan yang diikuti para pejabat setingkat sekretaris jenderal dari empat negara anggota MABIMS. Kegiatan tahunan yang sebelumnya dilaksanakan di Kuala Lumpur, tahun ini dilaksanakan di Yogyakarta pada 25–28 Oktober 2017.[]
Sumber : tempo/pembelaislam.com