Manusia Makhluk Kreatif
Oleh: Abdika Zulfatun Nida
Sejatinya manusia adalah makhluk yang sempurna yang diciptakan Allah SWT untuk membedakan dirinya dengan ciptaan lainnya. Manusia diberikan kelebihan dari makhluk lain yaitu akal pikiran untuk berfikir, merenungkan segala sesuatu yang telah terjadi. Dengan akal manusia menjadi beriman dan dengan akal pula manusia juga berpotensi menjadi kafir.
Namun, manusia memanglah “terlalu kreatif” merasa bahwa kehidupan ini akan lebih baik jika sesuai dengan pikirannya dan nafsunya sendiri, merasa bahwa dirinya mampu menguasai dunia tanpa bantuan Sang Maha Kuasa, merasa bahwa dirinya lebih hebat dari Tuhan. Apakah mereka tidak memahami bahwa manusia tidak diciptakan secara main-main?, apakah mereka tidak mengetahui bahwa mereka diciptakan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pemberi Kehidupan ?.
“Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”. QS. Al Mu’minun: 115
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku “. (QS. Adz Dzariyat : 56)
Logika sederhana ketika ada seseorang yang menciptakan pesawat, otomatis dia mengetahui mana yang baik dan buruk untuk pesawatnya, dia juga mengetahui kelebihan dan kekurangan dari persawat yang dibuatnya. Begitu juga dalam masalah ini. Alangkah baik dan elok, jika kita kembali pada aturan yang telah ditetapkan oleh pencipta diri ini.
Allah akan menjamin keselamatan bagi hamba-Nya yang mau mengikuti aturan-Nya, seperti yang terdapat di dalam manual instruction-Nya, QS. Al-Isra’: 14,
“Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri...”
Allah pun juga berjanji didalam QS. Al A’raf : 96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.
Trun back to Allah and Rosulullah shalallahu’alaihi wasallam, turn back to al Qur’an dan as Sunnah. Allah akan menjamin keselamatan, keberkahan dari langit dan bumi, kemudaham, kebaikan, kebahigiaan, asalkan kita mau kembali kepada perintah-Nya, kembali kepada aturan yang telah ditetapkan-Nya. Tetapi jika kita tidak mau menaati perintah-Nya maka tunggulah siksaan/azab dari-Nya. Wallahua’lam. [syahid/]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
Sumber :voa-islam.com