OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 02 Oktober 2017

NGERI kali Indonesia saat ini: Tentara AS mengaku pasok senjata ilegal ke Paspampres saat Kunjungan Jokowi

NGERI kali Indonesia saat ini: Tentara AS mengaku pasok senjata ilegal ke Paspampres saat Kunjungan Jokowi


10Berita~Terbongkarnya impor bermasalah ratusan senjata berat jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) dan ribuan amunisi yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Jum'at (29/92017) tengah malam, ternyata bukan kali ini terjadi.

Bahkan pada Juli 2016 lalu, terbongkar adanya senjata ilegal dari AS ke Paspampres Presiden Jokowi. Penyelundupan senjata ini bahkan melalui pesawat kepresidenan Jokowi.

Mari segarkan kembali berita dari BBC ini... karena soal senjata bukan hal sepele atau biasa saja.

[8 Juli 2016]
Tentara AS mengaku pasok senjata ilegal ke Paspampres

Seorang serdadu Amerika Serikat mengaku bersalah terlibat dalam pembelian sejumlah senjata api secara ilegal untuk anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Indonesia.

Dalam rilis yang dikeluarkan Departemen Hukum Amerika Serikat, seorang serdadu AS bernama Audi N Sumilat mengaku di pengadilan federal telah membuat pernyataan palsu ketika membeli senjata api di dealer resmi senjata, pada September dan Oktober 2015.

Saat itu, Sumilat menyatakan senjata-senjata yang dia beli adalah untuk dirinya sendiri.

Kenyataannya, senjata-senjata tersebut dia beli untuk tiga anggota Paspampres karena sebagai warga Indonesia mereka tidak dapat membeli senjata api secara legal di AS.

Sumilat mengaku dia dan ketiga anggota Paspampres membuat rencana ini pada Oktober 2014, saat keempatnya ditempatkan dalam pelatihan militer di Fort Benning, Georgia.

Setahun setelah pertemuan di Fort Benning, Sumilat membeli senjata-senjata api di Texas dan mengirim ke rekannya, Feky R Sumual, di New Hampshire. Oleh Sumual, senjata-senjata itu diantarkan ke anggota Paspampres yang sedang melakukan perjalanan dinas ke Washington, DC dan Kantor Pusat PBB di New York.

Perjalanan dinas anggota Paspampres ke AS itu dilakoni bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke AS. Saat itu, Presiden Jokowi menemui Presiden AS Barack Obama di Gedung Putih, Washington DC, pada 26 Oktober 2015.

Dari AS, anggota Paspampres lalu membawa senjata-senjata tersebut secara ilegal ke Indonesia.
Belum diketahui apakah pembelian senjata ini untuk penggunaan pribadi anggota Paspampres atau untuk dinas.

Link: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/07/160708_indonesia_tentaraas_senjata

"Ngeri kali negeri ini ya, selundup-menyelundup senjata ilegal dalam pemerintahan ini sudah terjadi sejak Juli 2016. Gilanya kala itu lewat Pesawat Kepresidenan. Diduga penyelundupan dilakukan oleh Paspampres. Tak lama setelah isu ini menguak, Komandan Paspampres diganti menantu Timses Utama Pilpres, Hendro Priyono," ujar wartawan senior Nanik Sudaryati di akun fbnya, Senin (2/10/2017)