Para Ilmuwan Temukan Sebuah Lubang Besar di Sekitaran Benua Antartika
10Berita~ANTARTIKA— Sebuah lubang sebesar wilayah Negeri Belanda atau luasnya sekitar 41,543 km per segi ditemukan menganga di Antartika. Para ilmuwan tidak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi.
Meski demikian, lubang raksasa misterius itu ‘cukup menakjubkan’. “Seperti ada yang baru saja meninju es hingga berlubang,” kata fisikawan atmosfer Kent Moore, seorang profesor di kampus Mississauga di Toronto, seperti dikutip dari Motherboard pada Kamis (12/10/2017).
Area perairan terbuka yang dikelilingi oleh lautan es, seperti halnya lubang itu, dikenal sebagai polynias. Biasanya fenomena itu terbentuk di wilayah pesisir Antartika.
“Yang aneh di sini adalah polynia ini berada tengah-tengah es,” katanya, “dan terbentuk melalui proses lain yang tidak dipahami.”
“Lubang ini berada ratusan kilometer dari tepi es. Jika tidak memiliki satelit, kita tidak akan tahu keberadaannya di sana.” lanjutnya.
Menurut Moore, lubang itu pernah menganga di lokasi yang sama pada tahun 1970-an, yakni di dekat Laut Weddel.
Saat itu, alat observasi ilmuwan belumlah secanggih sekarang. Sehingga, lubang itu tidak dapat dipelajari.
Mooore yang bekerja di Southern Ocean Carbon and Climate Observations and Modelling (SOCCOM) group, yang berbasis di Princeton University, kini tengah mempelajari lubang raksasa misterius itu. Sebab, selama empat dekade hingga tahun lalu, kini lubang itu menganga kembali.
“Ini adalah tahun kedua berturut-turut, lubang itu terbuka setelah 40 tahun lalu. Liang itu terbuka dan tertutup selama dua tahun terakhir. Kami tengah mencari apa penyebabnya,” lanjut Moore.
Banyak yang berspekulasi, lubang itu disebabkan oleh perubahan iklim. Namun, menurut Moore, anggapan itu terlalu prematur.
Meski begitu, para ilmuwan bisa mengatakan dengan pasti, bahwa polynia akan memiliki dampak yang lebih luas terhadap lautan.
“Begitu es laut mencair kembali, akan terjadi kontras suhu yang sangat besar antara lautan dan sekitarnya,” Moore menjelaskan. “Itu bisa jadi saling terhubung,” lanjutnya.
“Air yang lebih dingin berada di dasar laut, sementara air yang hangat berada di atas,” kata Moore.
Dengan menggunakan pengamatan dari satelit dan robot laut dalam, Moore dan rekan-rekannya sedang mengerjakan penelitian yang belum dipublikasikan yang bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut.
“Dibanding 40 tahun yang lalu, jumlah data yang kita miliki sekarang ini luar biasa,” katanya.
Antartika sedang mengalami perubahan besar saat ini, dan mencari tahu mengapa lubang menganga tiba-tiba terbuka akan menjadi kunci untuk memahami sistem kawasan itu.[]
Sumber: islampos