OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 28 November 2017

5 Hal yang Tidak Akan Pernah Diceritakan Ibumu Kepadamu Atau pun Kepada Orang Lain

5 Hal yang Tidak Akan Pernah Diceritakan Ibumu Kepadamu Atau pun Kepada Orang Lain


10Berita - Ibu adalah orangtua kita yang paling harus kita hormati.  Bahkan, Rasulullah mengatakan bahwa kita harus menghormati ibu 3x lipat daripada menghormati ayah.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Namun, ada 5 hal yang tidak akan pernah diceritakan ibumu kepadamu. Abi dan Ummi yang membaca ini mungkin memang tidak akan pernah menceritakan hal ini kepada orang lain. Bukan untuk apa-apa, ia tidak ingin menyakitimu. Maka, mengapa kamu terus saja durhaka kepadanya?Inilah 5 hal itu:

[1] Dia sering menangis karena dirimu. Dia menangis ketika dia hamil. Dia menangis ketika melahirkanmu. Dia menangis ketika pertama kali menggendongmu. DIa menangis ketika kamu pertama kali ke sekolah.

Dia menangis ketika kamu pertama kali bertemu pujaan hatimu. Dia menangis ketika kamu meninggalkan dia untuk merantau. Dia menangis ketika kamu sering menyakiti hatinya. Dia menangis ketika kamu mengabaikannya.

[2] Dia tidak jadi makan. Ibumu sebenarnya suka cokelat. Namun, dia melihat matamu yang bulat itu. Kamu mengatakan bahwa kamu suka cokelat.

Maka, untuk membuatmu bahagia, dia memberikan cokelat nya untukmu sehingga dia sendiri tidak jadi makan makanan yang disukainya. Tapi, tentu saja ibumu akan berbohong kepadamu. Dia akan mengatakan bahwa dia tidak suka cokelat..

[3] Mengurusmu itu menyakitkan. Dia membawamu dalam perutnya selama 9 bulan dalam kehamilan, tentu saja itu menyakitkan.

Dia juga menggendongmu terus-terusan saat kamu masih bayi, itu tentu saja merepotkan. Kamu menangis kelaparan dan tentu saja itu membuat ibumu kerepotan. Walaupun begitu, ibumu tidak akan pernah tega mengatakan itu kepadamu.

[4] Dia selalu takut. Dia takut kamu salah makan. Dia takut kamu jatuh sakit. Dia takut kamu ditipu oleh lelaki jahat. Dia takut kamu ditipu oleh cewek matre.

Dia takut kamu kelaparan. Dia takut kamu tidak bisa lulus sekolah. Dia takut dirinya tidak bisa memberikan kebahagiaan kepadamu. Tapi, dia tidak akan pernah memberitahukan dirimu hal ini. Karena dia tahu, dia tidak boleh terlihat takut. Dia harus terlihat kuat di depan kamu.

[5] Dia akan melakukan segalanya untukmu. Menjadi seorang ibu adalah tugas berat, mungkin itu tugas terberat di dunia. Ia akan kekurangan tidur, mungkin jatah makannya berkurang. Ia juga akan pusing karena harus mengurusmu.

Ia menanggung kesakitan karena melahirkanmu dan merelakan semuanya demi dirimu. Kadang kamu menyakitinya dan membuatnya menangis. Kamu juga kadang membentaknya.

Namun, apabila saat ini ia diberi pilihan kembali apakah akan melahirkanmu atau tidak, ia pasti akan memilih melahirkanmu. Semua rasa sakit itu, dirinya yang kerepotan karena ulahmu, itu semua tidak sebanding dengan cintanya kepada dirimu. Cintanya mengalahkan itu semua. Dan memang, rasa cinta seorang ibu lah yang membuat semuanya mungkin.

Maka, setelah membaca ini, katakan kepada ibumu bahwa kamu mencintainya. Doakanlah Abi dan Ummi mu doa yang telah diajarkan al-Qur’an:

… رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“… Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. al-Ahqaf : 15)

Sumber: akhwatmuslimah.com