Perkelahian Antarsiswa Telan Korban Jiwa, KPAI Prihatin Mendalam
merdeka
[Ilustrasi] Perkelahian siswa.
10Berita – Perkelahian antarsiswa atau kerap disebut duel ala gladiator yang kembali terjadi di Bogor, Jawa Barat, pekan kemarin menuai keprihatinan termasuk dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“KPAI menyampaikan keprihatinan sekaligus duka mendalam atas meninggalnya ananda ARS,” ujar Ketua KPAI Susanto lewat Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, kepada hidayatullah.comkemarin.
Untuk itu, jelasnya, KPAI bersinergi dengan Inspektorat Kemdikbud RI akan meminta keterangan dan melakukan pengawasan langsung ke lokasi kejadian, sekolah korban, dan Polsek Rumpin yang berada di Jl. Prada samlawi, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hari ini, Selasa (28/11/2017).
Baca: Tawuran Antar Warga, Pemprov DKI Harus Serius Lakukan Pembinaan
Tim KPAI terdiri dari Susanto Retno Listyarti. Sedangkan katanya pihak Kemdikbud RI mengirim Inspektur Investigasi.
“Sinergi ini adalah bentuk kepedulian dari kedua lembaga terhadap perlindungan anak,” akunya.
Disebutkan, perkelahian antarsiswa atau kerap disebut duel ala gladiator kembali terjadi di Bogor, tepatnya di sebuah lapangan di Desa Gobang, Kampung Leuwi Halang, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (24/11/2017) sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca: Tekan Tawuran Pelajar, Pemprov DKI Sebar Intel dan Data Para Provokator
Perkelahian yang melibatkan enam siswa dari SMP swasta tersebut telah memakan korban jiwa satu orang yaitu ARS (16 tahun).
Pertarungan antaroknum dua sekolah ini diduga kuat sudah direncanakan sebelumnya, lokasi perkelahian dan waktunya telah mereka tentukan.
Pelaku dan saksi, menurut polisi disebutnya sebagai adu ilmu kebal. Saat duel, salah seorang yang dianggap tidak punya kekebalan meninggal, yaitu ARS.
Korban diduga meninggal karena kehabisan darah akibat luka tusukan benda tajam, sehingga mengakibatkan sobek pada pinggul, lengan kanan sebelah atas, dan tangan kanan sebelah bawah.*
Baca: Pendidikan Agama Kurang, Picu Terjadinya Tawuran Pelajar
Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : Hidayatullah