OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 15 November 2017

Filipina pada Donald Trump: Perang dengan Korut Berakhirnya Umat Manusia

Filipina pada Donald Trump: Perang dengan Korut Berakhirnya Umat Manusia

10Berita - MANILA  – Sebuah perang dengan Korea Utara akan berdampak “berakhirnya kemanusiaan”, presiden Filipina memperingatkan, dalam komentar terkuat mengenai konfrontasi militer setelah Presiden AS Donald Trump mengakiri perjalanannya ke Asia Pasifik.

Dalam sambutan penutupannya di KTT ASEAN pada hari Selasa (14/11/2017) di Manila. Rodrigo Duterte memperkirakan perang dengan Korea Utara akan berakhir dalam sebuah “holocaust nuklir”, lansir Aljazeera.

Dia mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un “sedang bermain dengan bom nuklir” yang 200-300 kali lebih kuat daripada yang dijatuhkan Amerika Serikat di Jepang selama Perang Dunia II.

”Kita tidak bisa memulai perang dengan krisis Korea Utara yang menjulang di depan. Ada awan gelap di sana. Kita lebih baik berdoa,” kata Duterte pada hadirin.

“Jika semua rudal dan rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile-ICBM) tersebut meledak, maka itu sama saja berakhirnya umat manusia … Penghancuran, itu akan menjadi akhir dari segalanya,” dia memperingatkan.

Komentar pemimpin Filipina tersebut muncul setelah Trump melakukan tur 12 hari di kawasan itu berdiskusi tentang bagaimana cara menetralisir program senjata nuklir Korea Utara sebagai agenda utama di sepanjang perjalanannya.

Bertepatan dengan kunjungan presiden AS, kapal perang Korea Selatan dan tiga kelompok kapal induk Amerika berkumpul di Semenanjung Korea untuk latihan perang besar.

Media pemerintah Korea Utara menggambarkan formasi militer yang tidak biasa tersebut sebagai ancaman langsung terhadap negara komunis itu.

“AS sekarang mengemudikan situasi semenanjung ke fase terburuk perang nuklir saat menemukan kesalahan dalam tindakan penanggulangan diri DPRK untuk meningkatkan kemampuan nuklirnya”, surat kabar pekanan Pyongyang Times mengatakan dalam sebuah komentar pada hari Selasa berjudul “Awan nuklir berkumpul di Asia Pacific.”

“Saat ini, AS mengambil tindakan militer yang sangat berisiko. Tujuh dari 11 kapal induknya mengarak secara bersamaan ke wilayah operasional yang dekat dengan semenanjung dan pesawat tempur siluman F-35C terbaru telah dikirim ke wilayah tersebut untuk pertama kalinya,” tambahnya.

Sumber : Jurnalislam.com