OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 06 November 2017

GP Ansor Disebut sebagai Mesin Politik Pilpres 2019

GP Ansor Disebut sebagai Mesin Politik Pilpres 2019

10Berita , Jakarta – Pengamat politik Muhammad AS Hikam menyebut Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan mengaitkannya sebagai mesin politik pada pilpres 2019 mendatang.

“SUDAHKAH benar2 dipikirkan & dihitung dg cermat, MANFAAT & MUDHARAT gunakan GP ANSOR sbg MESIN POLITIK utk Pilpres 2019? HATI-2!,” tulis Hikam di akun Facebook pribadinya, Ahad (05/11/17).

Status tersebut ditulis Hikam terkait dengan pernyataan ketua umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. Orang nomor satu di badan otonom kepemudaan NU itu mengajak semua anggota Ansor dan seluruh warga Nahdliyyin untuk mendukung Muhaimin Iskandar maju sebagai calon wakil presiden pada pemilu yang akan diselenggarakan 2 tahun lagi.

Hikam lantas menyertakan tautan sebuah berita di media yang memuat berita pernyataan Yaqut. Dia mengawali tautan berita berjudul Ketum Ansor: Nahdliyin Harus Dukung Cak Imin itu dengan pengantar, “simak tautan ini”.

Status mantan Menteri Riset dan Teknologi di era Presiden Gus Dur itu segera mengundang komentar warganet. “Tidak setuju Prof. Sy NU dari lahir. Sy menolak NU diPKBkan,” komen akun Nuriyatul Lailiyah.

“NU dan banomnya harus netral tdk boleh memihak salah satu calon yg didukung partai tertentu agar tdk menimbulkan perpecahan di tubuh NU,” ujar akun dengan nama Shafa Al Kautsar.

“Wah.. GP Anshor off side.. kudu diliprit nak ndukung Cak Imin (Muhaimin Iskandar),” kata Mujibur Rohman Wiradesa.

Komentar datang dari akun Surya Anom. Dia menyatakan sangatlah riskan apabila suatu ormas memberi dukungan langsung dalam politik praktis.

“High risk bila suatu ormas terjun langsung memberi dukungan dalam politik praktis. Karena bisa memungkinkan anggota ormas tsb yg lain tdk akan mendukung, apalagi kalau beda partai atau tdk suka thd partai politik,” tulisnya.

Reporter: Afriza DS
Editor: Imam S.

Sumber : Kiblat.