OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 10 November 2017

Hamas: Deklarasi Balfour Penyebab Utama Kemalangan Palestina

Hamas: Deklarasi Balfour Penyebab Utama Kemalangan Palestina


Juru Bicara Hamas, Dr Sami Abu Zuhri

10Berita-–Deklarasi Balfour adalah “jembatan kolonial” yang membuka jalan bagi penderitaan warga Arab dan Muslim di Palestina, kata Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas pada hari Selasa, (07/11/2017) di Ankara, lapor Anadolu Agency.

Sami Abu Zuhri menyampaikan pidatonya dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Jerusalem (Al-Quds) Awareness Association (Asosiasi Kesadaran Yerusalem (Al-Quds)) di ibukota Ankara untuk menandai seratus tahun deklarasi 1917.

“Deklarasi tersebut dibuat atas keputusan dari keinginan orang-orang Eropa yang bertujuan untuk membangun jembatan penjajah di wilayah Arab dengan menempatkan entitas Zionis di sana,” jelas Abu Zuhri.

Dia merujuk pada peran Kerajaan Daulah Utsmaniyah dalam meruntuhkan upaya Zionis untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina.

“Semua permintaan orang-orang Yahudi untuk mendirikan sebuah negara di Palestina pada waktu itu benar-benar ditentang oleh Daulah Utsmaniyah, semoga Allah merahmati Sultan Abdulhamid II,” katanya. Dia menambahkan: “Oleh karena itu kami [rakyat Palestina] terus memuji peran Sultan hingga hari ini.”

Mengenai klaim Israel bahwa mereka membeli — bukan menduduki — sebagian besar wilayah Palestina sebelum tahun 1948, Abu Zuhri berkata: “Adalah Inggris yang dengan paksa merebut wilayah-wilayah dari orang-orang Palestina dan menyerahkannya kepada orang-orang Yahudi yang tinggal di Palestina.”

Tentang upaya rekonsiliasi baru-baru ini di antara kelompok-kelompok politik Palestina, Abu Zuhri menegaskan bahwa mengakhiri perpecahan internal merupakan pilihan yang dibuat Hamas.

“Hamas serius menjalankan semua butir dalam kesepakatan Kairo,” katanya.

Tentang janji Israel yang akan menolak pembicaraan dengan pemerintah Palestina yang mencakup Hamas, dia mengatakan: “Hamas tidak dan tidak akan mengakui apa yang disebut dengan Israel.”

“Hamas, bagaimanapun juga tidak akan melepaskan senjatanya dalam kondisi apapun.”

“Kami tahu situasinya sulit dan mengecewakan tapi kami percaya pada Allah dan umat Islam,” tambahnya.*/Abd Mustofa


Sumber:Hidayatullah