OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 26 November 2017

Islam Bukanlah Hinaan Tapi Kemuliaan

Islam Bukanlah Hinaan Tapi Kemuliaan

Ahad, 7 Rabiul Awwal 1439 H / 26 November 2017 18:34 wib

Oleh: Dee An (Owner @snacksehat_id)

Jagat Dunia Twitter, Jumat 24 November 2017 dihebohkan dengan postingan orang nomor dua se-Jawa Timur (Gus Ipul). Dalam postingannya tersebut, Gus Ipul memposting komik yang diakui sebagai komik juara lomba komik santri. Dalam komik tersebut berisi kejadian kebakaran di atas kapal, ada seorang korban perempuan dengan anaknya. Sedangkan diluar ada beberapa laki-laki yang menjadi penolong.

Penolong pertama yang dicirikan dengan laki-laki yang memakai jenggot menanyakan kepada korban perempuan tersebut, apakah agama perempuan tersebut?, tanpa menolongnya. Penolong lainnya yang dicirikan memakai kopyah dan sarung, langsung bertindak sambil mengatakan ‘mau nolong kok nanya agamanya apa’. Dilanjutkan dengan perkataan pria bersarung tersebut, ‘ini rumah kita yang harus kita jaga’.

Tersebab itulah, banyak kaum muslimin yang merasa bahwa komik itu justru adalah stigmatisasi atas umat islam. Pria yang berjenggot adalah stigmatisasi golongan tertentu yang dianggap ‘alergi dengan non muslim’. Padahal, jika mau dilihat dari perjalanan negeri ini, tidak pernah kaum muslimin membeda-bedakan baik muslim maupun non muslim dalam urusan bencana. Semua dianggap sama.

Benarkah seperti itu? Islam adalah agama kemuliaan yang jelas-jelas tidak pernah membedakan antara muslim satu dengan muslim yang lainnya. Dengan non muslim pun, Allah sudah tegaskan bahwa sebagai muslim tak boleh untuk memaksa orang non muslim untuk masuk ke dalam agama islam (Al-Baqarah :256).

Diterapkannya demokrasi dengan asas kebebasan berpendapat justru banyak digunakan untuk menyerang islam dan pemikirannya. Padahal Islam bukanlah agama yang akan menjadikan pemeluknya lantas mutlak sok-sok-an menjadi orang paling mulia. Justru ketika seseorang menjadi muslim, dia akan berusaha memberikan amalan terbaiknya untuk mengharapkan ridlo Allah. Karena sebuah kesadaran bahwa islam adalah agama yang akan memuliakan mereka dan hanya dengan mendapat ridlo Allah sajalah seseorang akan mulia.

Termasuk pun dalam berkarya. Berkarya adalah amal. Dan bukankah amalnya seorang muslim harusnya hanya ditujukan untuk mencari ridlo Allah? Bukan memuaskan ‘para penghasut agama ini?’ [syahid/]

Sumber :voa-islam.com

Related Posts:

  • Memahami Rasa Syukur Memahami Rasa Syukur 10Berita , JAKARTA — Nikmat yang selalu kita dapatkan adalah anugrah yang Allah subhanahu wa ta’ala. Tiada hentinya setiap waktu Allah berikan kepada hamba-Nya. Dan pastikan saat kita menerima nikmat-Nya… Read More
  • Hakikat Rasa SyukurHakikat Rasa Syukur 10Berita , JAKARTA — Syukur adalah akhlak mulia, yang muncul karena adanya rasa kecintaan dan keridhaan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala, Sang Pemberi Nikmat. Seseorang yang diebrikan nikmat… Read More
  • LGBT Menang? Jangan PanikLGBT Menang? Jangan Panik 10Berita - PUTUSAN Mahakamah Konstitusi (MK) yang seolah-okah memenangkan gerakan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender), memunculkan efek ganda. Kaum LGBT merasa menang, sedang kaum manusia… Read More
  • Kaum Nabi Luth dan Kota yang DijungkirbalikkanKaum Nabi Luth dan Kota yang Dijungkirbalikkan 10Berita - Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kec… Read More
  • Allah Begitu Dekat Pada Orang yang BerdoaAllah Begitu Dekat Pada Orang yang Berdoa 10Berita - Sudah begitu lama, ingin agar harapan segera terwujud. Beberapa waktu terus menanti dan menanti, namun tak juga impian itu datang. Kadang jadi putus asa karena sudah serin… Read More