Lagi-Lagi Islam
10Berita - Banyak mata menyoroti aksi penyerangan disertai pembakaran kantor Polres Dharmasraya terjadi pada Minggu (12/11/2017). Dua pria yang teridentifikasi berinisial EF dan ES yang diduga sebagai pelaku pembakaran langsung ditembak mati oleh polisi. Penyelidikan awal kepolisian mengindikasikan aksi pembakaran Kantor Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, pada Minggu (12/11) dini hari sebagai "serangan teroris".
"Yang jelas, indikasi sementara, serangan dari teroris, karena ada kata-kata thogut dan Allahu Akbar," kata Kapolda Sumatera Barat, Irjen Polisi Fakhrizal kepada para wartawan di Padang, Minggu (12/11).
Untuk kesekian kalinya Islam dijadikan pihak tertuduh. Penyebutan takbir sebagai ciri terorisme merupakan bukti bahwa selama ini yang dijadikan mainstream di benak Kapolres bahwa Islam itu teroris. Teroris itu ya Islam sehingga ini dijadikan alibi agar penembakan tersebut tidak diproses hukum.
Perang Melawan Terorisme
Terorisme muncul pasca tragedi 11 September 2001. Peristiwa ini dijadikan Amerika untuk memunculkan istilah terorisme sebagai propaganda bahwa Islam sebagai agama teroris dan Islam adalah pelaku terorisme Internasional. Hal tersebut dikarenakan George W. Bush kala itu yang menjabat presiden menuduh Osama Bin Laden (Pimpinan Al-Qaeda) [2], sebagai dalang atas serangan tersebut serta mengobarkan perang terhadap Afghanistan (Rezim Taliban) pada 7 Oktober 2001 yang dituduh melindungi Osama Bin Laden. Untuk diketahui bahwa Amerika memasukkan terorisme sebagai salah satu kebijakan luar negerinya.
Banyak alasan mengapa Amerika melakukan propaganda dengan istilah terorisme. Pertama, memberangus Islam sebagai kekuatan politik dan ideologis serta menghalangi tegaknya Daulah khilafah karena sistem Islam bertentangan dengan sistem Kapitalis yang dianut Amerika. Kedua, Membuat negara boneka di Afganistan. Ketiga, Politik Amerika di Timur Tengah. Keempat, Mempertahankan predikat "Negara Adidaya".
Indonesia sebagai penduduk muslim terbesar dunia tidak lepas dari incaran Amerika dalam perang melawan terorisme. Ketakutan Amerika akan tegaknya syari'at Islam dan Daulah Islam menjadikannya menghalalkan segala cara untuk menghalangi tegaknya. Karena ketika Daulah Islam tegak maka segala kepentingan Amerika akan terancam.
Isu terorisme dijadikan alat untuk memperlemah Islam. Sehingga Islam tidak bisa bangkit lagi tapi upaya mereka sia-sia. Perjuangan terhadap Islam terlihat masif dari beberapa aksi yang dilakukan umat Islam yang diawali aksi bela Islam 1 dst. Perlu diwaspadai bahwa berita penyerangan dan pembakaran kantor Polres Darmasraya yang disorot dan dibesarkan media hanyalah upaya untuk pengalihan isu saja.
Bersatunya Kaum Muslimin
Perbedaan harakah, partai, golongan bukanlah hal yang perlu diperdebatkan. Selama perbedaan itu masalah furu' maka tidak perlu dibesar-besarkan. Sudah saatnya kaum muslimin bersatu. Bersatu untuk mengembalikan kemuliaan Islam yang telah lama hilang. [syahid/]
Kiriman Isturia, Ibu Rumah Tangga
Sumber:voa-islam.com