Ketua GNPF: Jangan Putus Asa untuk Bersatu dan Mempersatukan
bilal/hidayatullah.com
Para tokoh GNPF MUI antara lain Habib Rizieq Shihab, KH Bachtiar Nasir, Ustadz Zaitun Rasmin, dll, bersama Kapolri Tito Karnavian pada Aksi Bela Islam III (Aksi 212) di lapangan Monas, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016.
10Berita .com– Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, KH Bachtiar Nasir, menyampaikan kepada umat untuk bersikap optimistis dalam menjalin persatuan dan ukhuwah Islamiyah.
“Jangan putus asa untuk bersatu, dan untuk tingkat pimpinan jangan putus asa untuk mempersatukan,” tegas Pimpinan AQL Islamic Center ini dalam acara Tabligh Akbar Milad Jam’iyatul Washliyah ke-87 di Cirebon, Jawa Barat, semalam, Ahad (26/11/2017) lansir AQL.
Menurutnya, jika ingin memperkokoh persatuan umat dan menjadi peradaban pemenang di era benturan peradaban, minimal ada dua hal yang harus umat penuhi. Yaitu, membangun hubungan dengan Allah dan menyatu dalam kalimat Laa Ilaha Illallah Muhammad Ar-Rasulullah.
“Membangun hubungan kuat dengan Allah Subhanahu Wata’ala. Media paling besar untuk memperkuat hubungan itu adalah shalat dan tilawah al-Qur’an,” ujar UBN, sapaan Ustadz Bachtiar Nasir.
Baca juga: UBN: Energi Persatuan Umat pada Aksi 212 Membuat Iri Orang Lain
Disebutkan, persoalan terbesar dunia Islam saat ini adalah perpecahan. Hal itu terjadi karena tidak kuat hubungannya dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
Faktor kedua jika ingin menjadi pemenang dan umat bersatu adalah menyatu dalam satu kalimat. Tidak ada lagi sekat-sekat antar kelompok. Utamakan kepentingan agama daripada kepentingan pribadi dan golongan.
“Al-Qur’an tidak pernah mengajarkan kita untuk melihat saudara kita berdasarkan kelompoknya. Tapi kita dianjurkan untuk melihat saudara Muslim berdasarkan Laa Ilaha Illallah Muhammad Ar-Rasulullah,” tegasnya.
“Organisasi hanyalah wadah untuk kita sampai ke tujuan. Jadi sesama umat Muhammad, mari kita saling bergandengan tangan untuk sampai tujuan itu,” ucapnya.
Disebutkan, jika ada perbedaan di tengah umat, maka lebih baik tidak berkomentar. Kebencian kepada suatu kaum jangan sampai membuat umat tidak bisa berbuat adil.
Sedangkan semangat untuk bersatu dan menang itu hanyalah ikhtiar umat sebagai hamba. “Kalau sudah dimulai, maka -demi Allah- Islam akan menjadi peradaban pemenang di tengah benturan peradaban,” ungkapnya.
Memang, menurutnya, kalau dilihat hal itu sangat susah. Tapi tugas umat hanya memulai, Allah yang menyempurnakan.
“Kalau kita mendekat sehasta, Allah mendekat kepada dengan ‘berlari’. Artinya, Allah itu dua kali lipat balasan-Nya kepada hamba yang berbuat baik,” jelas UBN.
“Untuk itu jangan putus asa untuk bersatu dan jangan putus asa untuk mempersatukan,” tegasnya.
Baca juga: Perkuat Ukhuwah, UBN Disambut dan Dikawal GP Ansor-Banser di Cirebon
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, pemandangan menyejukkan, mengharukan, dan dirasakan memompa semangat ukhuwah Islamiyah terlihat dari pertemuan antara Ketua GNPF Ulama, UBN, dengan pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Cirebon.
UBN menjalin silaturahim begitu hangat dengan GP Ansor dan Banser dalam rangkaian acara Tabligh Akbar yang dikawal kedua organisasi di bawah Nahdlatul Ulama (NU) itu.*
Rep: Admin Hidcom
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber :Hidayatullah.com