Larangan Demonstrasi Anti-Islam di Paris, Demo PEGIDA Sepi Peminat
10Berita –Lima belas orang ditangkap akibat kepemilikan senjata mematikan setelah demonstrasi sayap kanan Paris dilarang pemerintah hari Sabtu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Direktorat Keamanan Paris, 15 orang itu ditahan setelah terjadi larangan demonstrasi yang berbau rasis dan anti-Islam yang direncanakan akan diselenggarakan di kota tersebut dan adanya penolakan permohonan banding pihak pengadilan.
Demonstrasi oleh organisasi Génération Identitaire (GI) sempat dilarang oleh Kepala Polisi Paris Michel Delpuech, untuk “menghindari munculnya kekerasan dan ketertiban umum “.
Génération Identitaire yang dikenal organisasi anti-rasis dan anti-Islam telah meluncurkan kampanye di banyak kota di negara tersebut dan telah mengumumkan akan mengadakan sebuah demonstrasi besar di ibu kota Paris.
Baca: Parlemen Eropa Cabut Imunitas Politisi Anti-Islam Prancis ..
Meskipun ada larangan, kelompok yang mengkampanyekan ras kulit putih dan dominasi Eropa berkumpul di banyak distrik di Paris dengan meneriakkan beberapa slogan.
Sebuah kelompok berkumpul di pemberhentian kereta bawah tanah La Motte-Piquet-Grenelle di dekat menara Eiffel.
Génération Identitaire sebuah kelompok yang memili agenda merebut kembali identitas Prancis dari tangan kaum imigran. Saat ini sudah jutaan orang bergabung.
BBC pernah menurunkan laporan, kelompok yang mengklaim berbeda dengan kelompok fasis kulit putih dan tidak mengggunakan kekerasan ini getol membagi-bagi selebaran dan brosur di kalangan pelajar.
“Kami ingin mencegah nilai-nilai Prancis dan Eropa tergusur oleh nilai-nilai Islam,” kata Pierre Larti (26) pendiri GI.
Sepi Peminat
Sementara itu, demonstrasi kelompok sayap kanan ekstrem, anti-Muslim, anti-imigran kelompok Patriotic Europeans Against the Islamisation of the West (PEGIDA) yang mengusung isu menolak “Islamisasi” Eropa di Belanda, hari Ahad (26/11/2017), sepi peminat karena hanya diikuti 30 orang.
Namun sebuah kelompok besar yang terdiri dari 200 demonstran Aksi Anti-Fasis (AFA) justru berusaha menghadang laju PEGIDAsehingga polisi Belanda turun tangan.
Dua orang dari AFA ditangkap, kata polisi.
Baca: Anti-Islam PEGIDA Eropa Gelar Demo Besar Tolak Imigran
Awal tahun ini, PEGIDA menggelar protes di Masjid Selimiye di Veghel yang sedang dalam konstruksi dan sekolah dasar Islam di Leiden.
PEGIDA adalah kelompok gerakan sayap kanan di Eropa, menjadi semacam penampung aspirasi dan keresahan kelompok radikal nasionalis terhadap gelombang imigran Islam yang datang ke Jerman.
Menurut mereka, pengaruh Islam kian kental di negara-negara Eropa, yang dikhawatirkan mengikis identitas budaya setempat. Di Inggris, kelompok ini mirip English Defence League (EDL).
Seperti halnya EDL, PEGIDA berdalih aksi tersebut dilakukan untuk menentang Islamisasi, bukan umat Muslim secara keseluruhan. Namun para pengamat mengatakan, kelompok ini menyuburkan paham rasisme, tidak ubahnya Nazi di Perang Dunia II.*
Sumber : Hidayatullah