OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 07 November 2017

Penembak Massal di Gereja Texas Non Muslim, Polisi AS tak Sebut Aksi Terorisme

Penembak Massal di Gereja Texas Non Muslim, Polisi AS tak Sebut Aksi Terorisme

Devin Patrick Kelley, pria bersenjata yang membunuh lebih dari dua lusin orang di sebuah gereja di Texas pada hari Minggu (5/11/2017). (Foto: AFP/Getty Images)

10Berita - TEXAS Devin Patrick Kelley, pelaku penembakan di sebuah gereja di Sutherland Spring, Texas, yang menewaskan 26 orang dan melukai 24 lainnya, merupakan seorang ateis berkepribadian aneh, berdasarkan penuturan teman-temannya.

Di media sosial, Devin juga kerap kali mencaci-maki teman-temannya yang berkeyakinan dengan kata-kata yang kasar.

“Dia selalu mengatakan bahwa orang-orang yang mempercayai Tuhan adalah orang bodoh. Dan dia selalu berusaha menyampaikan (pemahaman) ateismenya,” tulis mantan teman sekelas Devin, Nina Rose Nava dalam akun media sosialnya.

“Saya langsung hapus dia dari teman FB karena saya tidak tahan dengan postingan-nya,” lanjut Nina.

Teman lainnya, Michael Goff, juga mengungkapkan hal senada. “Dia sangat aneh, tidak pernah seaneh itu. Dia selalu menyampaikan (pemahaman) ateis sampahnya seperti yang Nina tulis. Tapi sial, dia selalu mem-posting dirinya dan bayinya. Gila,” ungkap Goff.

Dilansir dari Daily Mail, dalam akun Linkedin yang diyakini milik Devin, tertulis bahwa pemuda berusia 26 tahun ini pernah mengabdi sebagai guru relawan di sebuah sekolah Injil. Istrinya, Danielle Shields, juga pernah mengabdikan dirinya sebagai guru di sekolah yang sama.

Teman sekolah Devin di New Braunfels High School, Patrick Boyce, mengatakan, pelaku pembunuhan massal yang boleh dibilang terparah dalam sejarah Amerika setelah pembantaian massal di Las Vegas belum lama ini juga pernah mengikuti sekolah kemiliteran Angkatan Udara selepas lulus dari sekolah menengah.

“Dia merupakan seorang ateis pertama yang saya temui. Selepas lulus sekolah menengah dia berlanjut ke Angkatan Udara, namun dipecat entah mengapa. Saya sangat terkejut (mendengar berita). Tidak menyangka dia bisa melakukan hal itu,” ungkap Patrick.

Pada Ahad (5/11/2017) lalu, Devin Kelley masuk ke First Baptist Church dengan mengenakan pakaian hitam, celana taktikal dan berjalan menenteng senapan serbu. Ia kemudian memberondong jemaat gereja tersebut dan menewaskan 26 orang dan melukai 24 lainnya. Pihak berwenang telah merilis sejumlah nama korban penembakan. Beberapa di antaranya adalah seorang ibu dengan empat anak yang dua di antaranya juga menjadi korban tewas bersama dengan ibunya.

Penembakan massal di Gereja Firs Baptist, Sutherland Springs, Texas

Mengingat banyaknya korban tewas akibat serangan tersebut, hingga berita ini diturunkan, seperti sudah ditebak, tak ada pernyataan dari kepolisian AS atau otoritas terkait yang mengklasifikasikan tindakan ini sebagai aksi terorisme. (al-Fath/Salam-Online)

Sumber: Daily Mail, New York Post