OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 10 November 2017

Penuh Haru, Pria Muslim di Amerika Ini Rela Maafkan Pembunuh Putranya

Penuh Haru, Pria Muslim di Amerika Ini Rela Maafkan Pembunuh Putranya

10Berita , Kentucky- Suasana penuh haru menyelimuti ruang sidang Trey Alexander Relford (24 tahun), pelaku pembunuhan terhadap Salahudin Jimoud (22 tahun). Bagaimana tidak, dalam sidang kesaksian korban itu tak ada sedikitpun kemarahan dari ayah korban.

Sebaliknya, sang ayah, Abdul Mumin Sombat Jitmoud lebih memilih untuk memaafkan pelaku pembunuh putra kesayangannya itu. Bahkan, dalam sidang itu ia menasehati Relford dengan kata-kata yang santun dan lembut.

“Wahai anakku, anak saudaraku, aku memaafkanmu atas nama Salahuddin and ibunya,” ungkap Abdul Mumin seperti dikutip dari Ilmfeed pada Rabu (08/11/2017), dalam sidang yang berlangsung hampir tiga jam itu di Kentucky, Amerika Serikat.

Trey Alexander Relford dijatuhi hukuman 31 tahun atas pembunuhan terhadap Salahuddin Jitmoud, seorang Muslim yang berprofesi sebagai sopir, pada tahun 2015. Ia mengaku bersalah atas keterlibatannya pembunuhan, keterlibatan perampokan dan percobaan penghilangan bukti kematian Salahuddin. Pengakuan Relford dalam persidangan bisa mengakibatkan hukuman mati.

Namun, keputusan Abdul Mumin Sombat Jitmoud, ayah korban untuk memaafkan Relford membuat seisi ruang sidang terharu. Sang ayah telah merelakan kepergian anaknya, dan memilih untuk menasehati pelaku untuk menjadi orang yang lebih baik.

“Pengampunan adalah karunia terbesar dalam Islam,” sambung Abdul Mumin Jitmoud.

Abdul Mumin Sombat Jitmoud memeluk Trey Alexander Relford (24 tahun), pembunuh anaknya

Abdul Mumin, yang telah menghabiskan karirnya sebagai kepala sekolah di sekolah-sekolah Islam di berbagai daerah di Amerika. Sementara istrinya bernama Jamilah Linda Kay Kolocotronis Jitmoud, meninggal pada tahun 2013, sebelum Salahuddin terbunuh. Dia dipanggil untuk menghadiri persidangan untuk memberikan kesaksian dari pihak korban sebelum hukuman.

“Aku benar-benar kasihan kepada keluargamu. Mereka membesarkanmu dan menginginkanmu untuk menjadi seorang yang sukses.(Karena) kesuksesanmu adalah kesuksesan mereka. Kebahagianmu adalah kebahagian mereka juga,” nesehat Abdul Mumin Sombat Jitmoud terhadap pelaku.

Sumber: Ilmfeed
Redaktur: Syafi’i Iskandar

Sumber :Kiblat.