OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 08 November 2017

Raja Salman Panggil Presiden Palestina, Ada Apa?

Raja Salman Panggil Presiden Palestina, Ada Apa?

10Berita , Riyadh – Kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Riyadh, menyusul undangan mendadak Raja Salman bin Abdul Aziz, menimbulkan beberapa pertanyaan tentang pentingnya kunjungan pada masa berdebat ini pada Selasa (07/11).

Kunjungan tersebut terjadi setelah peristiwa besar yang berpusat di Kerajaan Arab Saudi, seperti pengunduran diri Perdana Menteri Libanon Saad Hariri yang diumumkan di Riyadh, penangkapan sejumlah pangeran, menteri, dan pejabat Saudi, dan serangan rudal balastik pemberontak Syiah Hutsi Yaman yang pertama kalinya menghantam ibukota.

Sejumlah media melaporkan bahwa Abbas dan Raja Salman membahas tentang perkembangan terakhir masalah Palestina. Sementara media Israel mengatakan bahwa Raja Salman tengah menekan Abbas untuk bergabung koalisi Saudi untuk menghadapi Iran.

Selama kunjungan yang dimulai sejak Senin (06/11), Abbas kembali menegaskan penghargaannya kepada Saudi yang telah mendukung rakyat dan urusan nasional Palestina. Abbas juga membicarakan perkembangan terkini masalah Palestina dan upaya AS mengupayakan perdamaian serta perkembangan rekonsiliasi nasional.

Pada bagiannya, Duta Besar Palestina untuk Riyadh Bassam al-Agha mengatakan bahwa kunjungan tersebut masuk dalam kerangka kelanjutan hubungan bilateral dan penguatan hubungan antara kedua negara, selain memberi tahu raja tentang perkembangan dalam perjuangan orang Palestina.

Di sisi lain, Channel 1 Israel mengutip sumber di Arab Saudi pada hari Selasa bahwa kerajaan tersebut menginginkan Otoritas Palestina untuk bergabung dengan sebuah koalisi yang menentang Iran dan Hizbullah dan pengikut mereka, berkoordinasi dengan Presiden AS Donald Trump.

Saluran tersebut mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan yang pertama sejak penandatanganan kesepakatan rekonsiliasi antara Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) dan Perlawanan Islam (Hamas) bulan lalu di Kairo. Media Israel itu mengatakan kemungkinan akan terjadi “sebuah perubahan dalam masalah ini setelah kunjungan tersebut.”

Channel 1 juga mencatat bahwa kunjungan tersebut datang untuk melakukan pembicaraan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengenai tindakan untuk “mengekang Iran.”

Ketegangan semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir antara Arab Saudi dan Iran, terutama karena Riyadh menuduh Teheran berada di balik roket yang dipecat oleh Huthi terhadap wilayah Saudi dan mencampuri urusan kawasan ini.

Dalam konteks ketegangan ini, Perdana Menteri Saad Hariri dari Riyadh mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya, menuduh Iran dan Hizbullah yang mengatur penuh Lebanon.

Sumber: Al-Jazeera, kiblat
Redaktur: Sulhi El-Izzi