Sayyid Quthb tak Paham Agama? Sanggahan Untuk Ustadz yang Kurang Piknik
10Berita - Sangat disayangkan memang, hal ini disampaikan oleh orang yang dianggap punya ilmu.
Disampaikan di media tv dakwah, di depan jamaah muslim khalayak ramai, memang salah satu ciri orang jahil itu, nge-hoax tanpa merasa bersalah.
Saya pribadi sangat prihatin dengan kadar pemahaman umat islam tentang agamanya.
Hal ini terjadi hampir disetiap lapisan masyarakat, baik umat level bawah, aktivis, sampai ustadz yang sudah punya jamaah, efek malas baca!
Mudah menyalahkan, mudah melecehkan, mudah membid'ahkan sesama muslim, dst, ini juga efek kurang piknik dan hati yang berkarat
Saya kasih memo sedikit sama yang suka nyinyir dan menyesatkan Sayyid Quthb
Atau kepada mereka yang suka bilang bahwa Sayyid Quthb itu gak paham agama, yang bilang pemikiran Sayyid Quthb itu radikal dan suka ekstrem.
Begini, kalau anda mempelajari karya SQ dan mempelajari pemikiran beliau dimulai dari membaca Tafsir Fii Dhilalil Quran, maka itu keliru
Atau kalau anda ingin tau pemikiran jihad SQ dengan langsung loncat baca kitab nya Ma'aalim Fith Thoriq, itu juga salah fatal.
Wajar orang suka salah menilai tentang SQ, itu normal, karena selain referensinya sedikit, karya beliau termasuk karya berat, bahasa nya juga berat berat.
Kalau anda baca kitab Ma'aalim Fith Thoriq yang edisi terjemahannya saja, maka akan terasa berat, apalagi anda baca versi arab nya
Untuk mengkaji pemikiran SQ, mulailah dengan membaca karya nya "Hadza ad Diin" habis itu baca kitab nya "Mustaqbal Li Hadzad Diin"
Sebelum loncat ke Tafsir fii dhilalil Quran, anda perlu kitab compare dan penyeimbang, oleh sebab itu baca juga kitab "Al Wahyu al Muhammadi" karya Rasyid Ridho secara barengan.
Baru loncat ke Tafsir fii dhilalil Quran, dan Ma'alim fith Thoriq, jadi biar dari bawah sampai atas runut enak pahaminya.
Karena mulai dari Hadza ad Diin, Mustaqbal Li Hadzad diin, Ma'aalim fith Thoriq, Tafsir fii dhilalil Quran, itu hanya 20-30% saja warisan Sayyid Quthb dari total pemikiran nya beliau.
Makanya jangan suka cepat menyesatkan sebelum ada kajian mendalam, apalagi memang sudah alergi duluan sama SQ, baca gak, kaji gak, tapi nuduh beliau sesat paling semangat.
Saya sudah lihat dua kitab yang ditulis Syeikh Rabi' dan Syeikh Hassan yang menyesatkan Sayyid Quthb.
Mungkin kitab "dhiror" ini termasuk kitab yang dijadikan kitab rujukan ustadz ustadz kurang piknik di indonesia untuk ikut ikutan menyerang SQ.
Kitab itu sangat dangkal dan penuh kebencian, makanya mustahil akan objektif dan punya bobot ilmiah, itu karena yang mengkaji pemikiran SQ adalah mereka yang benci sama SQ.
Benci banget mereka sama SQ, makanya kitab itu agak rada rada aneh dan nggak bisa diterima akal sehat dan dalil yang kuat.
Yang suka menyesatkan SQ biasanya dari kalangan kanan ekstrem aliran takfiri yang sebagian besar didukung Saudi dkk, bagi mereka liqo juga bid'ah.
Ustadz-ustadz model di atas padahal nggak punya karya besar apapun untuk islam, tapi berani menyerang SQ membabi buta, gak ada rasa malu sama sekali.
Sayyid Quthb ulama dengan nama besar yang jasanya untuk Islam sudah diakui dunia Islam
Sayyid Quthb bahkan menyerahkan nyawanya untuk kebaikan agama Islam di tiang gantungan rezim dzalim Nasser, apakah waras jika ada yang menuduh beliau tak paham agama?
Kajian Islam model ustadz-ustadz yang hatinya berpenyakit memang layak dihindari, minimal oknum ustadz itu di-black list bersama media dan lembaganya yang suka memecah barisan umat.
Wallahu alam
Dalam Perjalanan Dakwah di Sumatera
27 November 2017
Tengku Zulkifli Usman
Sumber : bersamadakwah.net