OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 23 Desember 2017

Al-Ahsa, Dulu dan Kini

Al-Ahsa, Dulu dan Kini



10Berita , JAKARTA -- Al-Ahsa ang awalnya dikenal sebagai Provinsi Hijar, Bahrain merupakan oasis terbesar di dunia. Wilayah itu telah menjadi bagian dari Kerajaan Arab Saudi.  Al-Ahsa telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Manusia menghuni wilayah itu, karena kaya akan sumber air.

Sejak zaman prasejarah, penduduk al-Ahsa telah hidup bertani. Rasulullah SAW, sejak masih muda, sering berkunjung ke Bahrain untuk tujuan berniaga. Tak heran, ketika bertemu dengan pemimpin Bani Abdul Qais, Nabi SAW sudah mengetahui nama-nama tempat, temasuk gaya hidup masyarakat Bahrain.

Penduduk Hijar (al-Ahsa) sudah beriman kepada ajaran Islam sejak peristiwa Futuh Makkah. Di wilayah itu pula, masjid di luar Arab pertama kali dibangun, yakni Masjid Juwatsa. Masjid itu termasuk salah satu yang bersejarah bagi umat Islam.

Pada 899 M, wilayah al-Ahsa sempat dikuasai oleh pemimpin Karmatian, bernama al-Jannabi. Menurut Cyril Glasse dalam The New Encyclopedia of Islam, Karmatian merupakan kelompok Syiah Ismaili yang berpusat di Timur Arab.

Tahun itu pula, gerakan ini memproklamirkan berdirinya sebuah negara yang merdeka dari Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Gerakan Karmatian mendirikan negara merdeka di wilayah al-Ahsa  dengan ibu kota al-Mu’miniya, dekat Hafuf modern.

Kekuasaan Karmatian di al-Ahsa pada 1077 M digulingkan oleh Dinasti Uyuniyyah. Al-Ahsa kemudian jatuh di bawah kekuasaan dinasti Badui dari Usfuriyyah. Lalu, wilayah itu dikuasai oleh Dinasti Jabrid. Penguasa Jabrid berhasil merebut Pulau Bahrain dari para pangeran Hormuz. Penguasa Jabrid  Bahrain yang terakhir adalah Muqrin ibnu Zamil.

Kekaisaran Portugis menaklukkan Kepulauan Akhir (pulau-pulau yang terdiri atas Bahrain hari ini) dari penguasa Jabrid Migrin ibnu Zamil, yang  kalah dalam sebuah pertempuran pada 1521. Dinasti Jabrid berjuang untuk mempertahankan posisi mereka.

Namun, pada 1550,  wilayah al-Ahsa dan Qatif berada dalam kekuasaan Kesultanan Turki Usmani pada era kepemimpinan Sultan Sulaiman I. Dinasti Turki Usmani diusir dari tanah al-Ahsa pada 1670, dan wilayah itu berada di bawah kekuasaan kepala suku Bani Khalid.

Al-Ahsa, bersama dengan Qatif, pada 1795 tak lagi masuk dalam wilayah Bahrain. Kedua wilayah itu menjadi bagian dari Negara Wahabi Saudi Pertama. Namun, pada 1818 wilayah itu kembali dikuasai oleh Dinasti Turki Usmani. Bani Khalid sempat kembali berkuasa.

Pada 1830, Saudi Arabia kembali menguasai wilayah al-Ahsa. Berdasarkan Uqair Protokol pada 1922, penguasa Kuwait menyerahkan wilayah al-Ahsa kepada Ibnu Saud  penguasa Arab Saudi. Sejak itulah,  al-Ahsa tak lagi menjadi bagian dari Bahrain.

Sumber :IHRAM.COM

Related Posts:

  • Nabi Ibrahim Pencetus Lembaga Penjaga Ka'bah Nabi Ibrahim Pencetus Lembaga Penjaga Ka'bah 10Berita,  JAKARTA -- Ka'bah, kiblat umat Islam itu, memiliki pen jaga yang diwariskan secara turun-temurun. Adalah Bani Syaibah (anak keturunan Syaibah) yang mendapat t… Read More
  • Masjid Palm Jumeirah yang Mengesankan Masjid Palm Jumeirah yang Mengesankan 10Berita, JAKARTA  --  Dubai tak hanya menyelipkan status sebagai kota kosmopolitan dan juga kota supersibuk dalam urusan duniawi. Kota yang berada di Uni Emirat Arab ini … Read More
  • Islamnya Kerajaan Gorontalo Islamnya Kerajaan Gorontalo 10Berita- JAKARTA -- Gorontalo adalah provinsi baru yang letaknya di Sulawesi bagian utara. Daerah ini  punya jejak zaman kepemimpinan di masa dulu, termasuk kepemimpinan dalam kerajaan Islam.… Read More
  • ACC : Istiqlal Masjid Terindah Se-Asia Tenggara ACC : Istiqlal Masjid Terindah Se-Asia Tenggara 10Berita, Jakarta, 6/7 (Antara) - Direktur Divisi Informasi dan Kehumasan ACC, Vithit Powattanasuk menilai, Istiqlal sebagai masjid terindah di Asia Tenggara. Vithit Powattanas… Read More
  • Penjaga Ka'bah pada Masa Kerajaan Saudi Penjaga Ka'bah pada Masa Kerajaan Saudi 10Berita- JAKARTA -- Hingga hari ini, kunci Ka'bah masih dipegang keturunan Bani Syaibah. Mereka bertugas membuka dan mengunci pintu Ka'bah, mengawasi pembangunan, merawat, serta … Read More