OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 01 Desember 2017

Al-Khaththath: Umat Serpertinya Tak Bisa Ditekan Lagi

Al-Khaththath: Umat Serpertinya Tak Bisa Ditekan Lagi

10Berita , Jakarta – Pembatalan kontrak sewa secara sepihak oleh pengelola Asrama Haji Pondok Gede untuk acara Reuni 212 dinilai upaya untuk menekan pergerakan umat Islam. Melihat hal ini, Sekertaris Jenderal Forum Umat Islam, Al-Khaththath menilai tekanan-tekanan tersebut, seakan mengulangi zaman Orde Baru.

Dia mengkhawatirkan terjadinya benturan antara massa peserta kongres dengan aparat apabila massa yang kini telah berkumpul di PHI cempaka putih kembali mendapat tekanan.

“Tapi sepertinya umat tidak bisa ditekan lagi. Sekarang para jawara sudah nunggu di Asrama PHI di Cempaka Putih,” kata Al-Khaththath saat beraudiensi dengan Wakil Ketua DPR-RI, Fadli Zon, Kamis (30/11).

Dia kemudian meminta kepada pimpinan DPR agar turut andil dalam memberikan rasa damai di tengah masyarakat. Acara yang akan digelar hanyal reuni.

“Apa yang kita maksudkan para alumni 212 ini kan yang mau reuni, pimpinan-pimpinannya dari berbagai daerah kurang lebih 500 orang,” ujar Al-Khaththath.

Al-Khaththath pun merasa heran sikap aparat dan pemerintah. Dia menilai, pihak berwenang telah bersikap paranoid terhadap acara ini.

Oleh karena itu, Al-Khaththath meminta kepada pimpinan DPR agar memberikan jaminan perlindungan bagi kegiatan kongres tersebut dan mengimbau pihak kepolisian agar tidak overacting dalam mensikapi Kongres tersebut.

“Karena ini nanti saya khawatirnya kalau misalnya malam ini, kan pembukaan kongres malam ini, kalau pembukaan kongres ini kemudian didahului dengan sikap represif polisi, nanti akan timbul gejolak. Karena disikapi sebagai sebuah agenda politik yang katanya ditunggangi oleh parpol tertentu itu, yang justru akan timbul distabilitas. Ini yang kita hawatirkan,” tutupnya.

Reporter: Qoid
Editor: Hunef Ibrahim

Sumber : Kiblat.