OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 15 Desember 2017

Aneksasi Al-Quds Sinyal Kehancuran Israel

Aneksasi Al-Quds Sinyal Kehancuran Israel


10Berita – Nestapa saudara muslim di Palestina, telah berlangsung puluhan tahun. Kini, setelah Presiden AS Donald Trump, mungkin lebih tepat dipanggil Donald Bebek, mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, duka derita itu kian memilukan. Saudara muslim yang berdemo menentang aneksasi Al Quds oleh Yahudi di Palestin diburu dengan senjata. Anak anak dibunuh dengan cekikan tentara Israel, wanita dihinakan, orang-orang tua dibantai.

Namun yakinlah, segala perbuatan biadab dan keji yang dilakukan Yahudi la’natullah, terhadap demonstran yang membela haknya, menolak Yerusalem dianeksasi sebagai ibu kota Israel, hanya akan mempercepat datangnya siksaan dan hukuman Allah Swt.

Beginilah janji Allah dalam Al-Qur’an, balasan atas kedurjanaan Israel. :

“Di dalam Taurat Kami telah tetapkan kepada Bani Israil: “Sesungguhnya kalian akan berbuat dosa, permusuhan dan kezhaliman di Baitul Maqdis dua kali. Sungguh kalian akan berbuat durhaka yang sangat berat kepada Allah. Ketika datang hukuman yang pertama yaitu penindasan raja Jalut atas Bani Israil, lalu Kami jadikan Thalut dan Dawud, dua hamba Kami yang memiliki kekuatan hebat sebagai pemimpin kalian. Lalu tentara Jalut memasuki lorong-lorong negeri Bani Israil sambil melakukan kerusakan. Kejadian itu adalah ketetapan Allah yang pasti berlaku.” (Qs. Al-Israa’ [17]:4-5)

Tanda-tanda kehancuran Zionis Yahudi, diprediksi oleh mereka sendiri. Adalah Henry Kissinger, mantan menteri luar negeri AS, yang menyebut dalam waktu sepuluh tahun ke depan, sejak 2012, di dunia tak akan ada lagi negara bernama Israel.

Pernyataan Kissinger ini menarik, karena ia adalah seorang warga AS keturunan Yahudi. Dan selama menjabat sebagai menlu di era Presiden Richard Nixon dan Presiden Gerald Ford, sosok Kissinger dikenal sangat dekat dengan Israel dan lobi-lobi Israel di Amerika.

Pernyataan Henry Kissinger ditulis Sandy Adam di The New York Post, bahwa: “Dalam 10 tahun, tidak akan ada lagi Israel. Di tahun 2022, Israel tidak akan ada lagi di muka bumi ini,” tegasnya.

Disebutkan pada situs Almajd, tentang adanya laporan yang dibuat oleh 16 badan intelijen Amerika dengan judul “Persiapan Menghadapi Timur Tengah di Era Pasca Habisnya Israel”.Menyimpulkan era berakhirnya Negara Israel di Timur Tengah menjadi kepastian.

Kebrutalan dan kriminalitas oleh ekstrimis Yahudi, dan infrastruktur apharteid berupa dinding pemisah sepanjang 750 km, bahkan kejahatan yang lebih kejam dari itu, tidak akan mampu mempertahankan eksistensi Israel.

Israel tidak bisa menahan kedatangan raksasa pro-Palestina, yang terdiri dari Musim Semi Arab dan Kebangkitan militansi Islam.

Menurut Intelijen AS, dalam realitas ini, Donald Trump alias Donald bebek tidak akan memiliki sumber daya militer dan keuangan untuk terus menopang keinginan Israel.

Jauh sebelumnya, PM Inggris Arthur Neville Chamberlain sejak awal abad 20, (1937-19400), telah mengingatkan penduduk dunia dengan mengatakan:

“Jika kita harus melukai perasaan salah satu pihak, mari kita lukai perasaan kaum Yahudi dan bukan kaum Arab Islam”.

Pertanyaannya sekarang, siapakah yang pengecut. Apakah orang Islam takut pada Israel, ataukah sebaliknya, Israel yang takut pada umat Islam?

Sudah tiba massanya, terjadinya nubuwah Rasulullah Saw. Hadits riwayat Ibnu Umar ra.:

Dari Nabi Saw. bersabda: “Kamu sekalian pasti akan memerangi orang-orang Yahudi, lalu kamu akan membunuh mereka, sehingga batu berkata: Hai muslim, ini orang Yahudi, kemari dan bunuhlah dia!”(Shahih Muslim No.5200).

Yahudi selalu bersikap Islamophobia, sudah disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Wahai Muhammad, kamu akan mendapati orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik sebagai golongan manusia yang sangat keras permusuhannya kepada orang-orang mukmin. …” (Qs. Al-Maaidah [5]:82]

Oleh karena menghadapi kejahatan Yahudi yang dilndungi Donald Bebek, tidak cukup hanya dengan jengkol, “jengkel dan dongkol”. Bukan pula mengajak penduduk Palestina hijrah, meninggalkan negerinya, seperti dilakukan kaum pesimis dan tertipu. Melawan Israel, harus tegas dan kongkrit, dengan jihad fi sabilillah. Baitul Maqdis, Al-Quds atau Yerusalem adalah wilayah yang dimuliakan. Di sana terdapat Masjidil Aqsha, tempat Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Wilayah yang di berkahi Allah Swt. (QS. Al-Israa’: 1).

Mari bergabung dengan Aksi Bela Palestina, 17 Desember 2017, di Monas, Jakarta. Lawan kezaliman tegakkan keadilan.

Jogjakarta, 15/12/2017
Irfan S. Awwas

(*/arrahmah.com)

Sumber :Arrahmah.com.