OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 24 Desember 2017

Badai hantam Mindanao, kawasan Muslim Filipina, lebih dari 100 tewas

Badai hantam Mindanao, kawasan Muslim Filipina, lebih dari 100 tewas

10Berita, Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang saat badai tropis melanda kawasan Filipina selatan. Badai Tembin mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa bagian pulau Mindanao, yang berada di sekitar utara Sulawesi.

Kota Tubod dan Piagapo merupakan dua di antara kota yang menderita terjangan paling parah: sejumlah rumah terkubur oleh bongkahan-bongkahan batu besar.

Filipina merupakan negara yang secara berkala dihantam badai tropis yang mematikan. Namun Mindanao kawasan Filipina Selatan yang sebagian besar penduduknya Muslim, tidak sering mengalaminya.

Badai Tembin dikenal di Filipina sebagai Badai Vinta, mulai menghantam Mindanao pada hari Jumat (22/12), mengakibatkan diberlakukannya keadaan darurat bencana di beberapa bagian, seperti wilayah Lanao del Norte dan Lanao del Sur.

Para pejabat penanggulangan bencana, dikutip oleh media Filipina, Daily Inquirer, mengatakan setidaknya ada 62 korban tewas di Lanao del Norte, 46 tewas di Zamboanga del Norte dan setidaknya 18 tewas di Lanao del Sur.


Image captionPosisi perkitraan badai Tembin pada Sabtu pukul 19 WIB, mengarah ke barat.

Di kota Tubod yang berada di Lanao del Norte, perwira polisi setempat Gerry Parami mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 19 orang tewas.

“Sungai meluap dan sebagian besar rumah di desa dalama diterjang air bah dan hanyut. Desa sudah tidak ada lagi,” kata Gerry parami dari kepolisian kota Tubod.

Ia mengatakan, para sukarelawan sedang mengeluarkan lumpur untuk mencoba mencari jenazah penduduk desa.

Seorang pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 10 orang tewas di kota Piagapo, 10km dari Tubod.

“Kami telah mengirim tim penyelamat namun mereka kesulitan untuk mencapai kawasan yang terkena bencana karena (dihalangi) bebatuan,” kata pejabat itu, Saripada Pacasum.

Korban tewas juga dilaporkan terjadi di kota Sibuco dan Salug.

Selain akses yang sulit karena bebatuan raksasa dan lumpur, terputusnya listrik dan jalur komunikasi menghambat upaya penyelamatan.

Badai Tembin yang disertai angin dengan kecepatan hingga 80km per jam, telah melintasi Mindanao dan terus bergerak menuju ujung selatan Palawan sebelum bergerak lebih jauh ke barat.

Setelah menyusur tepi selatan Palawan, Badai Tembin diperkirakan akan bergerak ke Kepulauan Spratly, lalu menuju Vietnam selatan dalam waktu sekitar tiga hari.

Seminggu yang lalu, Badai tropis lainnya, Kai-Tak, melanda Filipina tengah, menewaskan puluhan orang.

Wilayah itu masih belum sepenuhnya pulih dari Topan Haiyan yang menerjang tahun 2013, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang dan berdampak terhadap jutaan orang.

Sumber : BBC, Moslemtoday.com