OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 09 Desember 2017

Bikin Miris, Ternyata Mereka Ini Pelaku Penolakan Ustadz Abdul Somad di Bali

Bikin Miris, Ternyata Mereka Ini Pelaku Penolakan Ustadz Abdul Somad di Bali

10Berita - DENPASAR  – Sekitar seratus orang dari Gerakan Nasionalis Patriot Indonesia, Perguruan Sandi Murti dan ormas Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Bali menolak kehadiran penceramah Abdul Somad alias Ustadz Somad di Bali.

Salah satu yang menolak kehadiran Ustadz Somad adalah Pariyadi alias Gus Yadi, pemimpin Pondok Pesantren Soko Tunggal Abdurrahman Wahid 3 Bali.

Gus Yadi mengatakan Ustadz Somad ditolak masuk Bali karena selalu menyebut kafir kepada yang tidak seiman. Selain itu, kata Gus Yadi, Ustadz Somad juga terus-menerus bicara soal khilafah dan mengomentari simbol-simbol agama lain.

Gus Yadi mengatakan sebelumnya, perwakilan ormas Bali sudah meminta agar Ustadz Somad disumpah di bawah Alquran untuk setia pada Pancasila, NKRI, mencium bendera Merah Putih dan tidak menyebut kata-kata kafir dalam ceramahnya.

“Kami dapat informasi dari panitia ternyata dia tidak mau mencium bendera Merah Putih karena dinilai haram. Itu kan statemen khilafah, kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Nabi Muhammad tidak ingin negara Islam. Para ulama sudah mendirikan Republik ini, tidak ingin negara Islam. Ini Republik Indonesia. Jadi kita minta Somad dipulangkan hari ini juga. Itu konsekwensi mereka ingkar janji,” kata Gus Yadi di Denpasar, Bali, Jumat (8/12/2017).

Aksi berlangsung di depan Hotel Aston Denpasar. Massa menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, sementara di dalam hotel, sedang ada negosiasi antara perwakilan massa dengan Ustadz Somad.

Perkembangan terkini, setelah melalui beberapa kali pertemuan,  Ustadz Somad bisa berceramah di Bali. Pertemuan  yang  difasilitasi  Kapolresta Denpasar, Hadi Purnomo berlangsung di Abang Room Hotel Aston Denpasar.

Hadi Purnomo mengatakan  unjuk rasa karena miskomunikasi antara pihak Sandi Murthi  dengan pihak Ustadz Somad.

Usai dipertemukan terjadi persamaan persepsi dan pihaknya tidak ingin terjadi Sara karena perbedaan agama.

“Ustadz Somad tetap melanjutkan. Karena kalau tidak ini akan berdampak panjang seakan-akan umat Hindu ini menolak umat Islam di Bali. Ini kita tidak ingin dan kita tetap akan memonitor apa yang disampaikan oleh Ustadz Somad. Dan dia juga janji membuat sejuk perbedaan itu lebih indah,”  ujar Hadi usai pertemuan, Jumat (08/12)

Ustadz Somad rencananya  akan mengisi acara Maulid Nabi di masjid Kampung Jawa dan Masjid An Nur Sanglah.

Kata Gus Yadi dari Pondok Pesantren Soko Guru Tunggal Abdulrahman  Wahid 3  ada  kesalahpahaman sehingga terjadinya penolakan atas kehadiran  Ustadz Somad. Saat ini massa sudah meninggalkan halaman Hotel Aston Denpasar. [AW/kbr

Sumber : Panjimas.com