OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 01 Desember 2017

Cara Berjalan Rasulullah Isyarat Optimisme

Cara Berjalan Rasulullah Isyarat Optimisme

10Berita , JAKARTA  -- Cara berjalan Rasulullah SAW mengandung isyarat optimisme, seakan ingin menjelaskan kepada kaum Muslim bahwa cara berjalan dapat mengantarkan seseorang pada akhir yang diinginkan. Ini pula yang dianjurkan dalam ilmu motivasi modern bahwa cara berjalan membungkuk mencirikan suramnya kehidupan. Sebaliknya, tegap dan cepat mencirikan kesuksesan masa depan.

Dikutip dari buku yang berjudul ‘Teladan Muhammad’ berikut merupakan cara berjalan Rasulullah SAW:

Tidak menoleh

Ibnu ‘Abbas ra meriwayatkan, “Rasulullah SAW ketika berjalan sangat cepat dan tidak menoleh ke arah manapun sehingga dapat diketahui dari cara jalannya bahwa beliau tidak malas ataupun lemah.” (HR. Ahmad, Musnad Bani Hasyim)

Berjalan dengan Tegap

Anas bin Malik ra meriwayatkan, “Rasulullah SAW apabila sedang berjalan seolah seperti orang yang bersandar (tegap).” (HR. Abu Dawud, kitab Adab)

Anas bin Malik ra meriwayatkan, “Rasulullah SAW ...apabila sedang berjalan langkah beliau terayun tegap...” (HR. Muslim, kitab al-Fadha’il)

Ali bin Abi Thalib ra meriwayatkan, “...Jika mengayunkan langkah, beliau berjalan dengan tegak layaknya orang yang sedang menapaki jalan turunan. Aku belum pernah melihat orang seperti beliau sebelum atau sesudahnya.” (Hadits shahih, Mukhtashar asy-Syama’il no.4)

Seperti Menuruni Tanah

Ali bin Abi Thalib ra meriwayatkan, “Apabila Rasulullah SAW berjalan, tubuh beliau bergoyang, seperti sedang menuruni tanah yang landai.” (HR. At-Tirmidzi, kitab al-Manaqib)

Seakan –akan Tidak Menyentuh Tanah

Laqith bin Shabrah ra meriwayatkan, “...Tak lama kemudian, Rasulullah SAW datang dengan berjalan yang jalannya seakan turun dari atas (jinjit tidak menyentuhkan kaki pada tanah)...” (HR. Abu Dawud, kitab Thaharah)

Berjalan dengan Cepat

Abu Hurairah ra meriwayatkan, “Aku pernah berjalan bersama Rasulullah SAW. Saat aku berjalan, beliau selalu mendahuluiku. Lalu, aku pun berusaha untuk mengimbangi jalan beliau. Aku berkata, ‘Bumi seolah terlipat untuk beliau...’” (HR. Ahmad, Musnad al-Muksirin).

Tegapnya jalan Nabi SAW dan cepatnya langkah beliau menunjukkan kekuatan. Ini merupakan bantahan bagi orang-orang yang lemah lunglai (kemayu) berjalan dan bergerak. Keadaan mereka yang tidak tegap berjalan sama sekali bukanlah bagian dari khusyu’ dan tawadhu.

Sumber : Republika.co.id

Related Posts:

  • Urgensi Penguatan Kelembagaan Media IslamUrgensi Penguatan Kelembagaan Media Islam Oleh: Roni Tabroni* 10Berita, Dua organisasi jurnalis Islam yaitu Forum Jurnalis Muslim (Forjim) dan Jurnalis Islam Bersatu (Jitu) baru saja menyelesaikan agenda pentingnya yaitu Kon… Read More
  • Menaati PemimpinMenaati Pemimpin Islam sangat memerintahkan umat agar menaati pemimpin atau ulil amri. 10Berita , JAKARTA --  Serangkaian kisah Shammil (Samuel), Talut (Saul), Jalut (Goliath), dan Daud (Davidh) tersebut dikabarkan dala… Read More
  • Pesan Dari MakkahPesan Dari Makkah "Pesan Dari Makkah" Oleh: Ustadz Felix Siauw* 10Berita, Makkah sedari dahulu memang menjadi bumi inspirasi, banyak peristiwa hebat yang diinspirasi dari sini. Termasuk saat saya berkunjung kesini, pun menda… Read More
  • 4 Kaidah Pokok Memahami Peristiwa Akhir Zaman4 Kaidah Pokok Memahami Peristiwa Akhir Zaman 10Berita – Kiamat sudah dekat, begitu kata sebagian orang. Terlebih banyak sekali tanda-tanda kiamat kecil yang hadir di tengah-tengah kita. Sebagai seorang Muslim, men… Read More
  • Industri KebencianIndustri Kebencian 10Berita – Ketakutan sejatinya merupakan sebuah kewajaran yang terkadang tak dapat dihindari seorang manusia. Bahkan dalam beberapa momen hal itu menimbulkan kewaspadaan yang akan menyelamatkan dir… Read More