OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 23 Desember 2017

Ini Perempuan-perempuan Mulia ‘Pengganti’ Sosok Ibu Nabi

Ini Perempuan-perempuan Mulia ‘Pengganti’ Sosok Ibu Nabi

10Berita - NABI Muhammad ﷺ lahir dari seorang perempuan Quraisy yang mulia dan agung, Aminah binti Wahab. Sayangnya Rasullah SAW hanya mendapatkan kasih sayang yang sebentar dari sang ibunda.

Aminah meninggal dunia dalam perjalanan menuju Yatsrib untuk mengunjungi makam sang ayah, Abdullah. Karenanya, Nabi Muhammad menjadi yatim piatu sejak kecil.

Namun, meski hidup tanpa kasih sayang seorang ibu, Rasulullah ﷺ mengenal beberapa perempuan mulia yang mengasuh dan menyayanginya selayaknya seorang ibu. Berikut perempuan-perempuan mulia yang tercatat dalam sejarah Islam sebagai pengganti sosok ibu Rasulullah, seperti dikutip dari Halallifestyle.

Ummu Aiman

Ummu Aiman adalah ibu asuh Rasulullah ﷺ. Dia adalah budak Abdullah bin Abdullah Muthallib, ayah Nabi. Ketika Aminah wafat, Muhammad diasuh Ummu Aiman di bawah pengawasan kakeknya Abdul Muthallib.

Rasulullah sering memanggilnya dengan sapaan Ummah (ibu). Bahkan Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda, “Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibundaku”. Ummu Aiman termasuk perempuan pertama yang masuk Islam.

Tsuwaybah

Tidak lama setelah dimerdekakan oleh Abu Lahab sebagai budaknya, Tsuwaybah mengunjungi rumah Aminah dan menyusui Muhammad yang masih bayi karena putra Abdullah itu tidak mau menyusu kepada ibunya. Muhammad hanya beberapa hari menyusu kepada Tsuwaybah sebelum diambil oleh Halimah al-Sa’diyah.

Halimah As-Sa’diyah

Halimah As-Sa’diyah atau Halimatussa’diyah adalah wanita dari Bani Sa’ad ibn Bakr yang tinggal di daerah pedesaan dan menjadi ibu susu Nabi Muhammad sampai berusia enam tahun. Semasa tinggal bersama Halimah, Muhammad belajar kasih sayang dan bahasa Arab yang fasih. Halimah juga menyusukan Hamzah bin Abdul Muthalib, sehingga paman Nabi itu adalah saudara susuan bagi Rasulullah. Halimah meninggal di Madinah dan dikuburkan di pemakaman Baqi’.

‘Amir ibn Watsilah al-Kinani berkata, “Aku melihat Nabi membagi-bagikan daging di Ji’ranah. Waktu itu usiaku masih kecil, aku membawa tulang-tulang unta. Sekonyong-konyong datanglah seorang perempuan tua mendekati Nabi SAW, lalu beliau menghentikan aktivitasnya, menghamparkan sorbannya, dan perempuan itu duduk di atasnya. Aku bertanya, siapakah perempuan ini? Beberapa orang sahabat menjawab, dialah ibu yang menyusuinya dulu.” (HR. Abu Dawud)

Fatimah binti Asad

Fatimah binti Asad, istri dari Abu Thalib, paman Rasulullah ﷺ. Beliau adalah ibu angkat bagi Rasulullah ﷺ karena sesudah kakeknya meninggal, beliau tinggal dan diasuh oleh pamannya itu. Meski Abu Thalib tidak sempat mengucapkan syahadat, namun Fatimah binti Asad masuk Islam setelah suaminya meninggal. Beliau berbai’at dengan Rasulullah ﷺ dan menjadi muslimah yang ikut hijrah ke Madinah. []

Sumber : Islampos