Makin Tajamya Tudingan Pemerintahan Jokowi Bergaya Neolib
10Berita_JAKARTA - Tudingan bahwa roda pemerintahan Joko Widodo dijalankan dengan bumbu neo liberal nampaknya tidak dapat dianggap salah. Hal ini misalkan saja dapat dilihat dari subsidi untuk rakyat miskin ditarik, seperti BBM.
“Sebuah kabinet yang memang bermazhab neo liberal anti subsidi sehingga subsidi di sektor energi semakin dicabuti dan dipangkas setelah beberapa waktu lalu subsidi Listrik dari sekitar 19 juta pelanggan 900 VA dicabut pemerintah,” kata Ferdinand Hutahean, melalui tulisannya, Senin (11/12/2017).
Bagi Ferdinand dari Rumah Amanah Rakyat, situasi ini seperti tidak pro-nya pemerintah kepada rakyatnya sendiri. Kebutuhan rakyat yang sejatinya menjadi wajah dari pemerintah justru tidak terlihat lebih baik.
“Begitulah nasib rakyat di negeri langka ini. Sebuah negeri yang langka dengan kebijakan pro rakyat. Negeri yang langka dengan subsidi, negeri yang langka dengan berbagai kebutuhan rakyat. Dan parahnya, langka dengan pemimpin yang berpikir kerakyatan.”
Sebelumnya ia juga nampak menganalogikan pemerintahan Jokowi dengan kepemimpinan Megawati Sukarnoputri, yang di mana saat Ketum PDIP itu memimpin dengan senyum mengembang indah saat berdansa dengan Presiden Cina Jiang Zemin tetapi berujung pada di tandatanganinya kontrak ekspor Gas LNG Tangguh ke Cina dengan harga super murah yaitu kisaran USD 2,4/ MMBTU flat selama 20 tahun kemudian paling tinggi USD 3,35/MMBTU.
“Padahal kala itu semestinya LNG berada dikisaran harga diatas USD 5/ MMBTU. Murahnya harga jual Gas Tangguh tersebut kemudian terus bergulir hingga berganti presiden.” (Robi/)
Sumber :voa-islam.com