OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 11 Desember 2017

Memalukan!! Pak Mahfudz MD, Terlanjur Sombong Eh Salah kutip dan tak bisa bahasa arab

Memalukan!! Pak Mahfudz MD, Terlanjur Sombong Eh Salah kutip dan tak bisa bahasa arab


10Berita - Berawal dari Kesombongan seorang professor, yang merendahkan Orang orang yang mengajukan dan melayani pertanyaan beliau soal Khilafah, Prof Mahfudz MD Merendah kan dengan Kata Anak2 (Maksudnya Ustadz Kemarin Sore)


Kemudian Akhirnya, Prof mahfudz mencoba ngeles, Dengan dalih ‘Sombong terhadap orang sombong itu sedekah” Padahal salah konteks, karena beliau sombong duluan) . Parahnya, Beliau yang mengaku Sejak kecil di pesantren dan Faham Kitab kuning, Menisbatkan Perkataan diatas dan menyatakan kalau itu tertera di Kitab Ta’lim  Muta’alim (Kitab Wajib Pesantren Salaf/NU karya syaikh az Zarnuji.

Kemudian Tweet tersebut dikomentari oleh seorang Ustadz dari Kalimantan dengan sindiran :


Bahkan Lebih parah, Prof Mahfudz Salah tulis Grammar dalam Bahasa Arab, Komentar datang dari seorang Ustadz Jebolah sastra Arab sekaligus santri :

Pak Prof, alfaqir ingin tanya di bagian mana dari kitab Ta’limul Muta’allim ungkapan yang bapak kutip itu (من تكبر متكبر فهو صدقة) bisa dijumpai?

Klarifikasi ini penting, karena:

Pertama; kutipan bapak itu memang tidak ada di kitab tersebut, dan

Kedua; kutipan bapak itu bisa merusak kredibilitas al Imam Az zarnuji rahimahullaah. Yang padahal ulama besar, jadi kelihatan awam tak bisa bahasa arab.

Alfaqir tidak percaya beliau menyatakan ungkapan yang (maaf) belepotan dari segi tata bahasa arab seperti itu.

padahal seharusnya,

Teks kalimatnya adalah,

التكبر على المتكبر صدقة

“Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah.”

Dalam keterangan yang lain,

التكبر على المتكبر حسنة

“Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah perbuatan baik.”

Penyataan di atas bukanlah hadis, melainkan hanya perkataan manusia yang banyak tersebar di masyarakat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Ajluni dalam kitabnya, Kasyful Khafa, dengan menukil keterangan dari Al-Qari. Kemudian, Al-Qari mengatakan, “Hanya saja, maknanya sesuai dengan keterangan beberapa ulama.”

Penulis kitab Bariqah Mahmudiyah mengatakan, “Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah, karena jika kita bersikap tawadhu di hadapan orang sombong maka itu akan menyebabkan dirinya terus-menerus berada dalam kesesatan. Namun, jika kita bersikap sombong maka dia akan sadar. Ini sesuai dengan nasihat Imam Syafi’i, ‘Bersikaplah sombong kepada orang sombong sebanyak dua kali.’ Imam Az-Zuhri mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada pecinta dunia merupakan bagian ikatan Islam yang kokoh.’ Imam Yahya bin Mu’adz mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada orang yang bersikap sombong kepadamu, dengan hartanya, adalah termasuk bentuk ketawadhuan.’”

Sementara, ulama yang lain mengatakan, “Terkadang bersikap sombong kepada orang yang sombong, bukan untuk membanggakan diri, termasuk perbuatan terpuji. Seperti, bersikap sombong kepada orang yang kaya atau orang bodoh (yang sombong).”

Allah telah bukakan kepada seluruh kaum muslimin, tentang sosok Professor Mahfudz MD ini, Silahkan Nilai sendiri kapasitas beliau seperti apa. Apakah Prof Mahfudz menerima tantangan dengan menunjukkan Kutipan tersebut didalam kitab Ta’lim Muta’alim ? Kita tunggu data beliau

Allahu a’lam.

Sumber : dakwahmedia.my.id