OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 04 Desember 2017

Mengetahui Makanan Imam Ahmad, Penguasa Ini Sadar Tak Bisa Menundukkannya

Mengetahui Makanan Imam Ahmad, Penguasa Ini Sadar Tak Bisa Menundukkannya


10Berita – Ishaq bin Ibrahim ingin mengetahui seperti apa makanan Imam Ahmad. Sebagai amir, ia penasaran dengan ulama kharismatik yang begitu gagah di hadapan penguasa.

Ishaq pun meminta An Naisaburi untuk memberitahukan seperti apa menu buka puasa Imam Ahmad. Seperti diketahui, imam besar itu biasa menunaikan puasa sunnah.

Tak hanya memberitahukan, An Naisaburi justru memperlihatkan. Diajaklah sang amir untuk ke rumah Imam Ahmad agar mengetahui dengan mata kepala sendiri bagaimana menu buka puasa sang penulis Musnad itu.

Ishaq kaget. Rupanya menu buka puasa Imam Ahmad hanya dua potong roti dan mentimun.

“Pantas saja ia tidak mau menuruti kata-kata kami. Rupanya ia sudah merasa cukup dengan makanan seperti ini,” kata Ishaq.

Apakah setiap hari makanan Imam Ahmad seperti itu? Putranya memberikan kesaksian bahwa sering kali lebih sederhana dari itu.

"Terkadang aku melihat ayahku mengambil potongan roti. Karena berdebu, beliau mengibaskan roti itu terlebih dulu baru meletakkannya di atas piring lalu menuangkan air hingga basah. Beliau mencampurkan sedikit garam lalu memakannya,” Shalih bin Ahmad menuturkan betapa zuhud kehidupan ayahnya.

Tak hanya makanan, Imam Ahmad juga sangat sederhana dalam tempat tinggal. “Rumah Imam Ahmad adalah rumah yang sederhana, kecil dan sempit,” tutur Abdul Malik Al Maimuni.

Padahal, Imam Ahmad bisa mendapatkan uang tanpa bekerja (passive income). Ia memiliki sejumlah rumah dan toko yang disewakan. Ia juga dengan mudah bisa mendapatkan donasi dari murid-muridnya yang kaya.

Suatu ketika, Ishaq bin Rawahaih melihat Imam Ahmad tampak kehabisan uang tunai. Ia pun menawarkan bantuan kepada beliau. Namun, Imam Ahmad menolaknya. Beliau lebih memilih merajut celana dan menjualnya.

Dengan zuhud semacam inilah, Imam Ahmad demikian mulia di hadapan murid-muridnya, masyarakat dan penguasa. Tak hanya dicintai, Imam Ahmad juga sangat disegani. Penguasa sekaya apa pun tak pernah bisa menundukkannya.

Bahkan saat penguasa itu memusuhi Imam Ahmad karena pendirian beliau menolak menyatakan Al Qur’an sebagai makhluk, para penguasa hanya bisa memenjarakan dan menyiksa Imam Ahmad. Berhadapan dengan ulama zuhud yang teguh pendirian seperti itu, mereka tetap hormat dan segan. 

[Muchlisin BK/Kisahikmah]

Sumber : Eramuslim

Related Posts:

  • Islam dan Politik Tak Bisa DipisahkanIslam dan Politik Tak Bisa Dipisahkan Oleh: Aya Ummu Najwa (Ibu Rumah Tangga Peduli Generasi) 10Berita, Sejatinya Islam dan politik tidaklah dapat dipisahkan. Islam adalah satu satunya agama yang mempunya pengaturan dalam ke… Read More
  • Ketika Media Sosial Jadi Arena Kelahi JariKetika Media Sosial Jadi Arena Kelahi Jari 10Berita, Tidak dapat dipungkiri memang bahwa sejak lima tahun belakangan ini, wajah media sosial kita sudah berubah dari wahana silaturahmi menjadi ladang caci maki. Tidak ada yang… Read More
  • Sudahkah Memanfaatkan Waktu Mustajab Berikut?Sudahkah Memanfaatkan Waktu Mustajab Berikut? 10Berita, Allah setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, lantas Dia berfirman, "Siapa berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengijabahinya, siapa me… Read More
  • Desain Koin Islam Pertama, Seperti Apa? Desain Koin Islam Pertama, Seperti Apa? Satu koin menunjukkan profil sang khalifah. 10Berita , JAKARTA --  Kedua koin dinar pertama yang  diterbitkan di Damaskus dalam kurun waktu 12 bulan, yaitu antara tahun … Read More
  • Kini, Pelangi Itu Tak Hanya SatuKini, Pelangi Itu Tak Hanya Satu Oleh: Hamsina Halik, A. Md. 10Berita, "Pelangi.. pelangi.. Alangkah indahmu.. Merah Kuning Hijau.. Di langit yang biru.. Pelukismu agung.. Siapa gerangan.. Pelangi.. Pelangi.. Ciptaan Tuhan..… Read More