Presiden Erdogan : “Sudah saatnya dunia Muslim memahami kekuatan sebenarnya”
10Berita, Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali mendesak pemerintah AS dan Israel untuk “tidak mengambil langkah-langkah yang akan meningkatkan ketegangan di dunia Muslim.”
Presiden Erdogan mengingatkan perhatian pada konflik dan turbulensi global. Erdogan meminta dunia Muslim untuk “memahami kekuatan sebenarnya.”
“Sudah saatnya dunia Muslim memahami kekuatan sebenarnya. Kita tidak boleh membiarkan seseorang memecah kita hanya karena perbedaan etnis, sektarian atau budaya,” ungkap Erdogan, seperti dilansir dari media Turki, Daily Sabah, Sabtu, (30/12/17).
Erdogan mengatakan: “Politik global, ekonomi dan pergolakan diplomatik terjadi di sebagian besar dunia Muslim. Sementara kita selalu berusaha untuk menemukan solusi bagi dunia Muslim, kita juga menghadapi masalah baru terutama dengan bangkitnya perselisihan di wilayah-wilayah tertentu.”
“Di sisi lain, kita menyaksikan umat Muslim di Suriah, Irak, Yaman dan Somalia yang berjuang melawan konflik, teror, kelaparan dan kemiskinan sementara pada saat bersamaan kita juga harus berjuang melawan bangkitnya Islamofobia dan diskriminasi budaya yang meningkat di negara-negara Barat,” ujar Erdogan.
Mengutip “politik diskriminatif” yang digunakan sebagai “alat” untuk meraup suara, Erdoğan menegaskan bahwa : “Apa yang lebih buruk lagi dari kondisi ini adalah ketidakpedulian yang ditunjukkan di antara kita. Banyak politisi Barat dan anggota media mereka memainkan kondisi ini untuk kepentingan diri mereka sendiri.”
Presiden Erdogan mengingatkan: “Kemenangan yang kita dapatkan atas masalah Jerusalem di Majelis Umum PBB adalah indikator dari banyak hal yang dapat kita capai bersama melalui solidaritas dunia Muslim. Kemenangan ini sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa ada nilai yang tidak bisa dibeli dengan uang.”
“Di hadapan 128 negara, seluruh dunia mendukung perlindungan status historis dan kesucian Jerusalem dan mengutuk langkah AS. Setiap orang harus bisa mengambil pelajaran dari pemungutan suara itu. Kami mengundang pemerintah Amerika dan Israel untuk tidak mengambil langkah-langkah yang bisa meningkatkan ketegangan, karena Jerusalem terlalu berharga untuk dijadikan korban demi kepentingan diri sendiri.”
Presiden Erdogan sekali lagi menegaskan bahwa Jerusalem adalah “garis merah (harga mati) bagi semua umat Islam,” dan meminta umat Islam untuk “tidak mengizinkan siapa pun untuk memecah kita berdasarkan perbedaan etnis, sektarian atau budaya.” (DH/MTD)
Sumber : Daily Sabah | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2017) – Moslemtoday.com